Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Internasional: Taliban Bunuh Mantan Pemimpim ISIS-K | Presiden Prancis Dilempari Telur

Berita populer Internasional, di antaranya Taliban mengklaim telah membunuh mantan pemimpin ISIS-K yang juga dalang di balik pengeboman Bandara Kabul.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in POPULER Internasional: Taliban Bunuh Mantan Pemimpim ISIS-K | Presiden Prancis Dilempari Telur
Kolase Tribunnews/AFP
Berita populer Internasional, di antaranya Taliban mengklaim telah membunuh mantan pemimpin ISIS-K yang juga dalang di balik pengeboman Bandara Kabul 

Kala itu, ia memuji kemajuan Taliban sebagai pertanda perubahan radikal.

Ia merasa yakin mereka akan membebaskannya.

“Mereka akan membebaskan saya jika mereka Muslim yang baik,” katanya kala itu.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Rektor Baru Universitas Kabul Pendukung Taliban, Melarang Perempuan Kuliah

Murid perempuan sekolah Afghanistan melihat perhiasan yang dipajang di rak jendela sebuah toko di Chicken Street di Kabul pada Sabtu (26/9/2021). Tempat yang dulu ramai, di mana pekerja bantuan dan turis petualang akan berbelanja permadani antik, tembikar, dan barang logam, hampir kosong dari pengunjung yang mencari tawar-menawar.
Murid perempuan sekolah Afghanistan melihat perhiasan yang dipajang di rak jendela sebuah toko di Chicken Street di Kabul pada Sabtu (26/9/2021). Tempat yang dulu ramai, di mana pekerja bantuan dan turis petualang akan berbelanja permadani antik, tembikar, dan barang logam, hampir kosong dari pengunjung yang mencari tawar-menawar. (AFP)

Rektor baru Universitas Kabul yang ditunjuk Taliban mengumumkan Senin (27/9/2021) bahwa perempuan dilarang terlibat di perguruan tinggi tersebut, baik sebagai mahasiwa ataupun dosen. Aturan ini berlaku untuk waktu tak terbatas.

"Saya berkata selaku Rektor Universitas Kabul," kata Mohammad Ashraf Ghairat di Twitter pada hari Senin (27/9/2021).

Berita Rekomendasi

"Perempuan tidak akan diizinkan memasuki universitas atau bekerja, selama lingkungan Islami tidak berlaku untuk semua. Islam nomor satu,” ujarnya.

Kebijakan baru universitas baru ini mendukung kebijakan yang diberlakukan Taliban saat berkuasa pada 1996-2001.

Saat itu, perempuan hanya diizinkan di depan umum jika ditemani oleh kerabat laki-laki dan akan dipukuli karena tidak patuh, dan dikeluarkan dari sekolah.

Baca juga: KTT Quad Serukan Taliban Hormati HAM di Afghanistan Termasuk Perempuan, Anak-anak dan Minoritas

Baca juga: Akun Facebooknya Diretas, Presiden Afghanistan Terguling Ashraf Ghani Bantah Dukung Taliban

Beberapa staf perempuan, yang bekerja relatif bebas selama dua dekade terakhir, menolak keputusan rektor.

Mereka mempertanyakan anggapan bahwa Taliban memiliki monopoli dalam mendefinisikan agama Islam.

"Di tempat suci ini, tidak ada yang tidak Islami," kata seorang dosen wanita, yang berbicara dengan syarat anonim karena takut akan pembalasan, seperti yang dilakukan beberapa orang lain yang diwawancarai oleh The New York Times (NYT).

"Presiden, guru, insinyur, dan bahkan mullah dilatih di sini," katanya. "Universitas Kabul adalah rumah bagi bangsa Afghanistan,” tambahnya kepada NYT, seperti dilansir The Straits Times.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas