Jepang Cabut Kondisi Darurat Covid-19, Kereta Mulai Dipadati Penumpang
Jepang keluar dari kondisi darurat Covid-19 untuk pertama kalinya setelah melakukan pelonggaran pembatasan secara bertahap sejak enam bulan lalu.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Jepang ingin memperluas kegiatan sosial dan ekonomi sembari mencegah munculnya gelombang infeksi Covid-19 baru di musim dingin.
Pemerintah mengatakan, saat ini Jepang masih membutuhkan waktu untuk membangun banyak fasilitas perawatan Covid-19 sementara dan melanjutkan program vaksinasi.
Meski kondisi darurat sudah dicabut, bar dan restoran belum bisa sepenuhnya beroperasi.
Tempat hiburan malam seperti ini diperbolehkan menyajikan alkohol dan buka satu jam lebih lama, namun harus sudah tutup pada pukul 9 malam.
Kasus Covid-19 harian di Jepang terus menurun hingga tercatat 1.600 kasus nasional pada Rabu lalu.
Padahal pada pertengahan Agustus lalu, kasus harian Covid-19 sempat naik hingga sejumlah 25.000.
Ahli mengaitkan penurunan jumlah kasus dengan kemajuan vaksinasi dan upaya masyarakat menjaga prokes karena khawatir dengan runtuhnya sistem kesehatan selama musim panas.
Baca juga: Kaum Perempuan Terimbas Pandemi Covid: Jadi Kepala Keluarga Dadakan Hingga Tidak Terima Bansos
Baca juga: Kemenkes Pastikan Virus Corona Varian Lambda, Mu, dan R1 Belum Ditemukan di Indonesia
Hampir lebih dari 59% orang Jepang telah divaksinasi lengkap.
Menurut catatan Worldometers pada Jumat (1/10/2021), Jepang memiliki 1,69 juta kasus dan 17.641 kematian akibat Covid-19.
Sementara itu pasien yang sembuh sejumlah 1,65 juta.
Jepang duduk di urutan ke-24 berdasarkan total kasus Covid-19.
Namun dilihat dari jumlah korban yang meninggal, Negeri Sakura ada di urutan ke-39 secara global.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.