Rebutan Kekuasaan, Taliban Kini Mulai Berkonflik dengan ISIS-K
Pengambilalihan Taliban atas Afghanistan, membuat sejumlah kelompok militan di seluruh dunia memberi selamat. Tetapi tidak dengan ISIS.
Editor: Hasanudin Aco
Huruf "K" merujuk kepada kawasan Khorasan Besar, daerah yang melingkupi Afghanistan, Tajikistan, dan Pakistan.
Mereka dipimpin oleh Shahab al-Muhajir, mantan pentolan Al-Qaeda, yang berkuasa pada April 2020 setelah pemimpin sebelumnya, Abdullah Orokzai, tertangkap.
Shahab al-Muhajir dikenal sebagai "Singa Perkotaan", karena piawai menanam bom bunuh diri dan strategi perang gerilya di kota-kota.
Beda ISIS-K dengan Taliban
ISIS-Khorasan atau ISIS-K, secara historis adalah pecahan dari milisi Taliban.
Mereka berbelok dan membentuk cabang regional Pakistan-Afghanistan dan berjanji setia kepada ISIS.
Namun, ISIS-K gagal menguasai wilayah mana pun di kawasan Pakistan-Afghanistan.
Dilansir AFP, mereka mengalami kerugian besar akibat operasi militer pimpinan Taliban dan AS, dibantu para sekutu Barat.
Sebenarnya, kedua kelompok itu pada dasarnya adalah militan aliran Islam Sunni garis keras.
Namun, keduanya berbeda dalam hal-hal kecil, seperti agama dan strategi. Keduanya mengklaim sebagai yang paling benar dalam menegakkan hukum agama.
Perselisihan inilah yang menyebabkan pertempuran berdarah antara kedua kelompok ini.
Taliban muncul sebagai pemenang pada 2019, ketika ISIS-K gagal mengamankan wilayah seperti yang dilakukan kelompok induknya di Timur Tengah.
Sebagai tanda permusuhan antara dua kelompok militan ini, ISIS menyebut Taliban sebagai murtad.
ISIS sangat kritis terhadap kesepakatan antara Washington dan Taliban pada pada 2020, yang mengarah pada kesepakatan untuk menarik pasukan asing.