Penyakit Misterius Tewaskan 24 Anak di India Utara, 8 Anak Meninggal Beberapa Jam Setelah Terinfeksi
Penyakit misterius telah merenggut nyawa 24 anak-anak di India. Demam baru menyebar ke seluruh India utara.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI- Penyakit misterius telah merenggut nyawa 24 anak-anak di India.
Demam baru menyebar ke seluruh India utara.
Menurut jaringan berita yang berbasis di Delhi News 18, jumlah total anak-anak di distrik Palwal Haryana yang terbunuh oleh virus yang tidak diketahui itu naik menjadi 24 anak.
Pada hari Jumat setelah tiga anak dilaporkan meninggal saat dirawat di rumah sakit.
Pakar kesehatan di wilayah utara India belum mengidentifikasi penyebab penyakit tersebut.
Namun petugas dari Departemen Kesehatan Haryana sudah mulai mengumpulkan sampel darah dalam upaya untuk mengetahui penyakit apa yang telah menyebar di wilayah tersebut.
"Sampel telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi penyebab di balik demam misterius itu," kata seorang ahli dari departemen tersebut dikutip express.co.uk.
Tiga korban yang meninggal pada hari Jumat berusia tujuh, tiga bulan, dan satu lagi baru berusia sembilan hari.
Orang tua korban mengklaim anak-anak mereka menderita gejala yang terkait dengan virus sebelum mereka dirawat di rumah sakit.
Orang tua dari korban berusia tujuh tahun dan tiga bulan juga mengatakan anak-anak mereka meninggal dalam beberapa jam setelah memasuki rumah sakit.
Menurut News 18, salah satu orang tua berkata: "Putri saya mengeluh demam pada Kamis malam".
"Kami memasukkannya ke Nalhad Medical College untuk perawatan tetapi dia meninggal pada malam hari."
Orang tua korban lainnya dilaporkan menambahkan anak mereka dinyatakan meninggal hanya beberapa jam setelah mereka pertama kali mengalami demam tinggi.
The Sun melaporkan beberapa gejala awal termasuk nyeri sendi, sakit kepala, dehidrasi dan mual".
Yang mengkhawatirkan, “demam misterius” ini bukan satu-satunya virus yang melanda India dalam beberapa bulan terakhir.
Serupa dengan banyak negara lain, negara Asia selatan ini telah sangat menderita akibat wabah COVID-19.
Menurut data terbaru, India telah secara resmi mencatat lebih dari 447.000 kematian terkait virus corona.
BBC juga mengungkapkan bahwa salah satu pengadilan tinggi negara telah menyetujui rencana Pemerintah Narendra Modi untuk mengkompensasi ratusan ribu kematian terkait pandemi dengan £498, yang setara dengan 50.000 rupee.
Namun, para ahli mengatakan angka total bisa sampai 10 kali jumlah ini setelah sebuah penelitian menyimpulkan jumlah kematian lebih besar di India telah melampaui empat juta di musim panas.
8 Anak Meninggal Dalam Beberapa Jam Setelah Terinfeksi
Dikutip dari ibtimes, tiga anak meninggal hari Jumat di berbagai rumah sakit di negara bagian Haryana, India.
Dengan ini, korban tewas akibat demam telah mencapai 24.
Pejabat kesehatan gagal mengidentifikasi penyebab demam misterius tersebut.
Setidaknya 24 anak di negara bagian Haryana di India utara telah meninggal karena demam misterius.
Delapan anak dilaporkan meninggal beberapa jam setelah terinfeksi demam, laporan lokal mengklaim.
Tiga anak meninggal hari Jumat di berbagai rumah sakit di Palwal, sebuah distrik di negara bagian itu.
Para korban telah diidentifikasi sebagai Mubasira yang berusia 7 tahun, Zishan yang berusia 3 bulan dan Munsida yang berusia 9 hari.
Dengan ini, korban tewas akibat demam telah mencapai 24 orang, News 18 melaporkan.
Orang tua Mubasira mengatakan kepada media lokal bahwa anak perempuannya itu mengeluh demam pada Kamis malam, karena itu dia dirawat di rumah sakit setempat di mana dia meninggal keesokan paginya.
Di antara mereka adalah Zishan. Orang tuanya mengatakan kepada media bahwa putra mereka mengeluh demam pada Jumat pagi dan meninggal selama perawatan beberapa jam kemudian.
Namun, Departemen Kesehatan Haryana gagal mengidentifikasi penyakit misterius atau penyebabnya.
Pihak berwenang telah mengumpulkan sampel darah anak-anak yang meninggal untuk mengidentifikasi penyakitnya.
"Sampel telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi penyebab di balik demam misterius itu," kata seorang pejabat departemen kesehatan.
Sementara itu, petugas kesehatan mengunjungi rumah-rumah dan menguji mereka yang menderita demam berdarah dan malaria. Mereka juga sedang menjalani tes COVID-19.
"Kami mengetahui bahwa anak-anak mengalami demam dan ada kematian. Kami telah mengunjungi rumah-rumah. Survei sedang dilakukan, obat-obatan didistribusikan. Tim bekerja sepanjang waktu. Kami juga melihat ada sanitasi yang buruk. Kami sedang melakukan tes tambahan untuk mengetahui penyebab demam," kata seorang pejabat kesehatan, NDTV melaporkan.
Pada bulan Agustus, setidaknya 50 orang, kebanyakan anak-anak, meninggal karena demam misterius di negara bagian Uttar Pradesh, India utara.
Selain demam, para korban juga mengeluhkan nyeri sendi, sakit kepala, dehidrasi, dan mual.
Beberapa dari mereka juga mengeluhkan ruam yang menyebar di kaki dan lengan.
Tak satu pun dari para korban meninggal itu dinyatakan positif COVID-19.
"Para pasien, terutama anak-anak, di rumah sakit meninggal dengan sangat cepat," kata seorang dokter saat itu, BBC melaporkan.
Namun, tidak jelas apakah ini penyakit yang sama yang beredar di kalangan anak-anak di Haryana sekarang.