Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tragis, 200 Ribu Lebih Korban Pelecehan Seksual Anak Ditemukan di Gereja Katolik Prancis Sejak 1950

Tragis, lebih dari 200 ribu korban pelecehan seksual anak ditemukan di Gereja Katolik Prancis sejak 1950.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
zoom-in Tragis, 200 Ribu Lebih Korban Pelecehan Seksual Anak Ditemukan di Gereja Katolik Prancis Sejak 1950
News Law
ILUSTRASI - Tragis, lebih dari 200 ribu korban pelecehan seksual anak ditemukan di Gereja Katolik Prancis sejak 1950. 

Tetapi studi luas oleh kelompok penelitian dan jajak pendapat memperkirakan bahwa ada sekitar 216.000 korban.

ILUSTRASI - Seorang pria di Tasikmalaya diamuk massa karena diduga memperkosa balita 16 bulan.
ILUSTRASI - Seorang pria di Tasikmalaya diamuk massa karena diduga memperkosa balita 16 bulan. (News Law)

Jumlahnya bisa naik lebih jauh menjadi 330.000 jika termasuk pelecehan oleh anggota awam.

"Anda adalah aib bagi kemanusiaan kami," kata François Devaux, yang mendirikan asosiasi korban La Parole Libérée, mengatakan kepada perwakilan gereja pada konverensi pers, Selasa (5/10/2021) kemarin.

"Di neraka ini telah terjadi kejahatan massal yang keji ... tetapi ada yang lebih buruk lagi, pengkhianatan kepercayaan, pengkhianatan moral, pengkhianatan terhadap anak-anak," kata Devaux, juga menuduh Gereja pengecut.

Investigasi hampir 2.500 halaman ini menemukan bahwa "sebagian besar" korban adalah anak laki-laki pra-remaja dari berbagai latar belakang sosial.

"Gereja Katolik, setelah lingkaran keluarga dan teman, adalah lingkungan yang memiliki prevalensi tertinggi kekerasan seksual," tulis laporan investigasi itu.

Baca juga: Besok, Kapolres Jakpus dan Sekretariat KPI Dipanggil Komnas HAM Soal Dugaan Pelecehan Seksual di KPI

Baca juga: Penyanyi R&B, R Kelly Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Pelecehan Seksual dan Pemerasan

(Tribunnews.com/Maliana)

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas