Yasuhide Nakamura, Dokter Jepang yang Membidani Buku Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia
Dr. Yasuhide Nakamura adalah dokter di belakang layar yang membidani munculnya Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang saat ini menyebar luas dan jutaa
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dr. Yasuhide Nakamura adalah dokter di belakang layar yang membidani munculnya Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang saat ini menyebar luas dan jutaan buku telah miliki para ibu di Indonesia.
"Awalnya saya ke Medan dan menginap di sana 2 tahun dalam proyek yang dibuat JICA. Saya bersama isteri dan anak ke Indonesia," papar Nakamura khusus kepada Tribunnews.com kemarin (5/10/2021).
Lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Tokyo pada tahun 1977 dan lebih dari 20 tahun mengerjakan Buku Pegangan Ibu dan Anak yang berasal dari Jepang (muncul tahun 1948), memiliki kesan persahabatan dengan Marpaung di Medan.
"Dia banyak membantu saya di Medan dan mulai membuat buku KIA tersebut polanya disesuaikan situasi kondisi Sumatera Utara)," paparnya.
Lalu Buku KIA diakuinya baru berkembang setelah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Jawa Tengah, juga masih proyek JICA khususnya berkenalan dengan Andrian yang dianggap sangat banyak membantunya pula serta sempat latihan dan belajar ke Jepang mengenai Buku KIA Jepang.
"Dari Jepanglah dia mulai mengembangkan Buku KIA dan ternyata sekarang sengat menyebar luas sekali di Indonesia. Terbesar dari jenis buku KIA yang paling banyak disebarkan di dunia adalah di Indonesia. Ada 55 negara yang memiliki buku KIA tetapi Indonesia yang terbesar atau terbanyak penyebarannya."
Lalu apa perbedaan buku KIA Indonesia dengan Jepang?
"Basicnya pada awal adalah buku KIA dari Jepang. Namun buku yang di Jepang jauh banyak penjelasan tertulisnya. Sedangkan Buku KIA Indonesia banyak sekali gambar ilustrasinya. Itu terbaik menurut saya karena jadi mudah dimengerti semua orang," puji Nakamura atas buku KIA Indonesia.
Buku KIA Indonesia bahkan kini bisa di unduh PDF file lewat: https://kesga.kemkes.go.id/assets/file/pedoman/BUKU KIA REVISI 2020 LENGKAP.pdf
Jumlahnya 50-an halaman. sama seperti buku KIA Jepang. Namun buku KIA di Timor Timur smapai 100 halaman banyaknya. Mungkin terbanyak jumlah halamannya di antara buku KIA yang ada di 55 negara.
"Saya sangat mencintai Indonesia. Ingin rasanya kembali ke Indonesia lagi. Tapi sayangnya ada pandemi corona sejak tahun lalu sehingga membatasi kita semua ya," paparnya lagi.
Anaknya dua orang yang berada di Indonesia saat masih kecil tampaknya masih ingat akan Indonesia.
"Kadang anak saya kalau ditanya Indonesia selalu bercerita mendapat banyak kacang diberikan orang Indonesia saat di Medan dulu. Kesan mereka yang tak terlupakan hingga kini," paparnya lagi.