Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping Bertemu Secara Virtual Sebelum Akhir Tahun
Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan melakukan pertemuan virtual sebelum akhir tahun, yang diperkirakan untuk meredakan ketegangan
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan melakukan pertemuan virtual sebelum akhir tahun.
Dilansir dari Al Jazeera, pejabat senior Amerika Serikat mengatakan ada kesepakatan secara prinsip bagi pertemuan virtual bilateral.
“Presiden mengatakan betapa senangnya melihat Xi, yang tidak dia lakukan selama beberapa tahun,” kata pejabat itu, Rabu (6/10/2021).
“Kami berharap mereka memiliki kemampuan untuk bertemu satu sama lain, meskipun hanya secara virtual,” ujar pejabat tersebut, yang meminta ia tetap anonim.
Komentar itu muncul sehari setelah Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah berbicara dengan Xi tentang Taiwan.
Baca juga: Ditelepon Joe Biden 90 Menit, Xi Jinping Ingatkan Kerugian Jika AS Dan China Berkonflik
Baca juga: Presiden Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping Setuju Mematuhi Perjanjian Taiwan
Pembicaraan itu berlangsung di saat muncul keprihatinan tentang manuver militer China ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan baru-baru ini.
“Saya sudah berbicara dengan Xi tentang Taiwan,” kata Biden di Gedung Putih pada hari Selasa.
“Kami setuju, kami akan mematuhi perjanjian Taiwan, dan kami menjelaskan bahwa saya tidak berpikir dia harus melakukan apa pun selain mematuhi perjanjian,” ujarnya.
Taiwan mengatakan pihaknya mendeteksi 56 pesawat China terbang di ADIZ-nya pada hari Senin.
Ini yang terbaru dalam serangkaian serangan mendadak yang dimulai pada hari Jumat, Hari Nasional China, dan mendorong pulau itu untuk mengirimkan jet tempur sebagai tanggapan.
Baca juga: Tolak Kesepakatan Perdagangan, China Kirim 24 Pesawat Tempur ke Taiwan
Baca juga: Joe Biden dan Xi Jinping Berbicara Melalui Telepon, Bahas Persaingan Tidak Menjadi Konflik
Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, telah meningkatkan kegiatan lintas selat tahun ini, dengan jumlah insiden yang tercatat di jalurnya menjadi dua kali lipat dari tahun 2020.
Washington mengutuk tindakan militer Beijing baru-baru ini di zona pertahanan udara Taiwan sebagai "provokatif" dan destabilisasi".
AS mendesak pihak berwenang China untuk menghentikan tekanan dan paksaan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan.
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan bahwa Taiwan adalah satu dari beberapa poin diskusi dalam pertemuan pada hari Rabu (6/10/2021) antara Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Yang Jiechi, diplomat top China, di Swiss.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.