Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping Bertemu Secara Virtual Sebelum Akhir Tahun
Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan melakukan pertemuan virtual sebelum akhir tahun, yang diperkirakan untuk meredakan ketegangan
Editor: hasanah samhudi
Pernyataan itu menyebutkan Sullivan mengemukakan sejumlah area di mana AS memiliki kekhawatiran tentang perilaku China, termasuk Taiwan, Laut China Selatan, Hong Kong, Xinjiang, dan hak asasi manusia.
Baca juga: Gedung Putih Sebut Pertimbangkan Pembicaraan Presiden Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping
Baca juga: Presiden China Xi Jinping Akhirnya Beri Selamat pada Joe Biden sebagai Presiden Terpilih AS
"Sullivan juga mengangkat area di mana Amerika Serikat dan Cina memiliki kepentingan untuk bekerja sama untuk mengatasi tantangan transnasional yang vital, dan cara untuk mengelola risiko dalam hubungan kita,” katanya.
Ketegangan antara kedua negara meningkat atas sikap agresif China terhadap Taiwan, keputusan AS untuk menjual kapal selam nuklir ke Australia, sengketa perdagangan, dan lainnya
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan pada Rabu sore bahwa "kesepakatan untuk melanjutkan dialog pada tingkat yang sangat tinggi" telah tercapai.
“Jadi apa yang telah kami katakan dan kami terus yakini adalah bahwa keterlibatan tingkat pemimpin adalah bagian penting dari upaya kami untuk mengelola persaingan dengan China secara bertanggung jawab, terutama mengingat penggabungan kekuatan dalam kepemimpinan China,” katanya.
“Kami masih mengerjakan seperti apa, kapan, dan tentu saja detail akhir, jadi kami belum memilikinya,” katanya.
Baca juga: Presiden China Xi Jinping Minta Pasukan Fokus Persiapan Perang
Baca juga: Gedung Putih: Presiden Xi Angkat Kasus Eksekutif Huawei, Biden Balas Tentang Dua Warga Kanada
Xi dan Biden berbicara melalui telepon pada 9 September.
Gedung Putih menyebut pembicaraan itu upaya berkelanjutan untuk mengelola persaingan secara bertanggung jawab antara kedua negara.
Pembicaraan via telepon itu mengakhiri kesenjangan hampir tujuh bulan dalam komunikasi langsung antara para pemimpin.
"Presiden Biden menggarisbawahi kepentingan abadi Amerika Serikat dalam perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik dan dunia dan kedua pemimpin membahas tanggung jawab kedua negara untuk memastikan persaingan tidak mengarah ke konflik," kata Gedung Putih di waktu itu. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.