Presiden Brasil Akui Bosan Ditanya Soal Kematian Covid-19: di Negara Mana Orang Tidak Mati?
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro mengatakan dia 'bosan' dengan pertanyaan seputar angka kematian Covid-19 di negaranya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro mengatakan dia 'bosan' dengan pertanyaan seputar angka kematian Covid-19 di negaranya.
Dilansir Al Jazeera, baru-baru ini jumlah korban meninggal terkait virus corona di Brasil tembus 600.000.
Bahkan menurut Worldometers pada Selasa (12/10/2021), jumlah kematiannya meningkat jadi 601.266 dengan total kasus infeksi 21,5 juta.
"Di negara mana orang tidak mati? Katakan padaku!" dia menjawab.
"Dengar, aku datang ke sini bukan untuk bosan," jawab Bolsonaro saat ditanya seorang wartawan pada Senin (11/10/2021) soal angka kematian.
Angka korban jiwa wabah corona di Brasil melampaui 600.000 sejak Jumat lalu, demikian pengumuman dari Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Brutal, Pesepak Bola Brasil Ini Jatuhkan Wasit Lalu Tendang Lehernya Hingga Pingsan. Ini Rekamannya
Baca juga: Pimpinan DPR Jelaskan Tujuan Rencana Kunker Baleg ke Brasil dan Ekuador
Hal ini memicu kemarahan publik terhadap penanganan pandemi ala presiden sayap kanan ini.
Bolsonaro hingga kini menolak rekomendasi penguncian atau lockdown untuk membendung penyebaran virus.
Pejabat kesehatan masyarakat bahkan mengecam pemerintahan Presiden Bolsonaro lantaran gagal mengamankan dosis vaksin Covid-19 dengan cepat.
Ribuan orang turun ke jalan untuk menuntut pemakzulan Bolsonaro atas pandemi serta tuduhan korupsi.
Namun dia tetap menentang dan terus menolak langkah-langkah kesehatan masyarakat.
Pada Minggu lalu, Bolsonaro mengklaim protokol Covid-19 pada pertandingan sepak bola membuatnya gagal datang ke pertandingan di Kota Santos itu.
"Kenapa kartu vaksin? Saya ingin menonton Santos FC sekarang dan mereka mengatakan saya perlu divaksinasi."
"Kenapa harus begitu?" ujar Bolsonaro kepada wartawan.
Diketahui konfederasi sepak bola Brasil mewajibkan penonton atau semua orang di dalam stadion untuk sudah divaksin dan melakukan tes Covid-19.
Bolsonaro sejak April lalu juga berada di bawah penyelidikan terkait kebijakan pandeminya.
Komite senat Brasil diperkirakan akan merilis laporan penyelidikan ini dalam beberapa minggu mendatang.
Hal ini menambah tekanan pada Presiden menjelang pemilihan umum tahun depan.
Di sisi lain, lawan Bolsonaro yakni mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva unggul dalam jajak pendapat.
Namun da Silva belum secara resmi mengumumkan pencalonan dirinya.
Pada Jumat, organisasi nirlaba Brasil Rio de Paz menggantung 600 syal putih di Pantai Copacabana di Rio de Janeiro untuk menghormati korban meninggal selama pandemi.
Baca juga: Indonesia Peringkat Ke-54 Pengendalian Covid-19 Dunia Versi Indeks Nikkei
Baca juga: Menkes Brasil Positif Covid-19, Presiden Bolsonaro Jalani Karantina Sepulangnya dari Sidang Umum PBB
"Presiden melarang protokol kesehatan, menentang penggunaan masker, mengutuk jarak sosial, menentang vaksinasi massal, karena itu kami memiliki angka yang pahit ini," kata presiden kelompok itu, Antonio Costa.
"Ini adalah ribuan keluarga yang berduka," katanya, mengacu pada syal yang menghiasi pantai.
Dengan total 21,5 juta kasus Covid-19 terhitung sejak awal pandemi, Brasil ada di urutan ke-3 dunia.
Sementara itu angka kematiannya ada di posisi ke-2 terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat.
Adapun total pasien yang sembuh di negara ini adalah 20,6 juta jiwa.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)