Presiden Brasil Jair Bolsonaro Bosan Ditanyai Jumlah Kematian Akibat Covid-19
Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan tidak ingin bosan karena terus ditanyai tentang jumlah kematian akibat Covid-19 di negaranya
Editor: hasanah samhudi
Pihak berwenang minggu ini mengizinkan klub untuk mengisi 30 persen kursi yang tersedia di pertandingan kejuaraan Brasil.
Baca juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Hadapi Lebih Banyak Tuduhan Korupsi
Baca juga: Brasil Tembus 4000 Kematian Sehari, Presiden Bolsonaro Tepis Kritikan: Saya Bunuh Banyak Orang?
Namun protokol yang disetujui oleh konfederasi sepak bola Brasil mengatakan semua orang di dalam stadion harus sudah divaksinasi dan baru-baru ini dites Covid-19.
Sementara itu, komite Senat Brasil yang pada bulan April meluncurkan penyelidikan terhadap kebijakan pandemi Bolsonaro diperkirakan akan merilis laporan akhir dalam beberapa minggu mendatang.
Itu bisa menambah lebih banyak tekanan pada presiden menjelang pemilihan yang dijadwalkan tahun depan.
Sementara mantan presiden sayap kiri Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, belum secara resmi mengumumkan dia akan mencalonkan diri.
Jajak pendapat menunjukkan Lula akan dengan mudah mengalahkan Bolsonaro.
Baca juga: Presiden Brasil Bolsonaro Tidak Mau Divaksin Covid-19
Baca juga: Presiden Brasil Bolsonaro Tolak Rencana untuk Beli Vaksin Sinovac China
Pada hari Jumat (8/10/2021), organisasi nirlaba Brasil, Rio de Paz, menggantung 600 syal putih di pantai Copacabana yang terkenal di Rio de Janeiro untuk menghormati semua orang yang meninggal selama pandemi.
“Presiden tidak menganjurkan standar sanitasi, menentang penggunaan masker, mengutuk jarak sosial, menentang vaksinasi massal – karena itu kita menyaksika angka (kematian) yang menyedihkan ini,” kata presiden kelompok itu, Antonio Costa.
“Ini adalah ribuan keluarga yang berduka,” katanya, mengacu pada syal yang menghiasi pantai.
“Suatu hari, kita akan tahu berapa banyak dari mereka yang meninggal, kehilangan nyawa, karena mereka mendengar pidato penolakan dari beberapa otoritas publik utama kita,” katanya. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)