Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER INTERNASIONAL: Permintaan Suntik Mati Wanita Kolombia Dibatalkan | Sekjen PBB Kecam Taliban

Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari permintaan suntik mati wanita Kolombia yang dibatalkan hingga sekjen PBB kecam Taliban

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Daryono
zoom-in POPULER INTERNASIONAL: Permintaan Suntik Mati Wanita Kolombia Dibatalkan | Sekjen PBB Kecam Taliban
Kolase Mercopress & AFP/Wakil Kohsar
Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari permintaan suntik mati wanita Kolombia yang dibatalkan hingga sekjen PBB yang mengecam Taliban. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir.

Berita dimulai dari permintaan suntik mati wanita Kolombia bernama Martha Sepúlveda yang mendadak dibatalkan pemerintah.

Ada pula berita mengenai Kim Jong Un yang mengatakan bahwa sistem persenjataan negaranya adalah untuk pertahanan.

Sementara itu, Sekjen PBB mengecam Taliban yang dianggap tidak menepati janjinya kepada wanita dan anak perempuan di Afghanistan.

Untuk selengkapnya, berikut daftar berita populer internasional menurut rangkuman Tribunnews.com:

Baca juga: Biarawati Kolombia Akhirnya Bebas Setelah 4 Tahun Diculik Para Jihadis di Mali

1. Permintaan Suntik Mati Wanita Kolombia Dibatalkan

Martha Sepúlveda Campo.
Martha Sepúlveda Campo. (Caracol via Noticias Telemundo)

Pembatalan yang mendadak dari otoritas Kolombia terhadap permintaan suntik mati Martha Sepúlveda (51) menuai kontroversi.

Berita Rekomendasi

Pihak kuasa hukum serta keluarga Sepulveda kini memperjuangkan agar keinginan euthanasia Martha dikabulkan.

Martha Sepúlveda, yang menderita amyotrophic lateral sclerosis, penyakit degeneratif yang tak bisa disembuhkan, seharusnya meninggal hari Minggu (10/10/2021) dengan prosedur euthanasia.

Namun, pejabat kesehatan tiba-tiba menangguhkan prosedur itu dengan alasan kesehatannya membaik.

Meskipun ALS secara progresif dapat melumpuhkan tubuh hingga penderitanya meninggal, prosesnya bisa memakan waktu bertahun-tahun dan Sepúlveda tidak dianggap menderita sakit parah.

"Kami tidak tahu mengapa mereka mengevaluasi kebijakan itu dengan kriteria tertentu pada Agustus dan dengan kriteria yang lain pada Oktober," protes pengacara Sepúlveda, Camila Jaramillo, Senin (11/20/2021), dilansir France24.

Jaramillo mengumumkan gugatan atas "perlakuan kejam dan merendahkan" dan atas pelanggaran hak kliennya untuk mati dengan cara bermartabat.

"Meskipun situasi ini membawa ibu saya kembali ke keadaan putus asa dan kesedihan sebelumnya... kami siap untuk memperjuangkan martabatnya," ujar putranya, Federico Redondo, di hadapan para wartawan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas