Seorang Pria Bersenjata Panah Melakukan Serangan Sporadis di Norwegia, Lima Orang Tewas
Seorang pria bersenjata panah dan busur berkeliling kota di Norwegia dan melakukan serangan sporadis terhadap warga sehingga menewaskan lima orang
Editor: hasanah samhudi
Setelah serangan itu, direktorat kepolisian mengatakan segera memerintahkan petugas di seluruh negeri untuk membawa senjata api.
Polisi Norwegia biasanya tidak bersenjata, tetapi petugas memiliki akses ke senjata api dan senapan bila diperlukan.
Baca juga: Adakan Pesta Keluarga di Tengah Pandemi, 30 Orang di Norwegia Kena Denda Rp 263 Juta
Baca juga: Paspor Baru Norwegia Disebut-sebut Sebagai Paspor Paling Stylish di Dunia, Seperti Apa?
“Ini adalah tindakan pencegahan ekstra. Polisi sejauh ini tidak ada indikasi adanya perubahan tingkat ancaman nasional,” kata direktorat itu dalam sebuah pernyataan.
Polisi mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah, dan beberapa lingkungan ditutup.
Tayangan televisi menunjukkan ambulans dan polisi bersenjata di daerah tersebut, sementara helikopter dan tim penjinak bom juga dikerahkan ke lokasi kejadian.
Situs media siaran publik NRK menayangkan gambar panah hitam yang mencuat dari dinding, yang dikirimkan seorang saksi.
Kekerasan bersenjata jarang terjadi di Norwegia, tetapi negara itu telah mengalami bebeapa serangan dari kelompok sayap kanan.
Baca juga: Melihat Keunikan Svalbard, Pulau di Norwegia yang Banyak Dihuni Beruang
Baca juga: 10 Etika Berbagai Negara yang Perlu Diperhatikan Turis, Termasuk Aturan Bunyikan Klakson di Norwegia
Anders Behring Breivik melakukan serangan ganda yang menewaskan 77 orang pada 22 Juli 2011.
Breivik pertama kali meledakkan bom di sebelah gedung kantor perdana menteri di ibu kota Oslo, kemudian melakukan penembakan di kamp musim panas yang pro-sayap kiri di Pulau Utoya.
Pada Agustus 2019, Philip Manshaus, yang memproklamirkan diri sebagai neo-Nazi, melepaskan tembakan ke sebuah masjid di pinggiran Oslo. Ia berhasil diringkus jemaah, dan tidak ada korban luka parah dalam insiden itu.
Namun, dia sebelumnya menembak mati saudara tirinya, yang telah diadopsi dari China, dalam apa yang disebut jaksa sebagai "tindakan rasis". (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)