Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diplomat AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad Mengundurkan Diri

Utusan tinggi Amerika Serikat (AS) untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad mengundurkan diri. Akan digantikan oleh wakilnya, Tom West.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
zoom-in Diplomat AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad Mengundurkan Diri
AFP
Zalmay Khalilzad, utusan khusus untuk Rekonsiliasi Afghanistan, bersaksi di depan sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat di Capitol Hill di Washington, DC, 27 April 2021. Zalmay Khalilzad mundur dari jabatannya sebagai diplomat AS untuk Afghanistan. 

Dia kemudian menekan kelompok bersenjata garis keras dan pemerintah mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang didukung Barat untuk merundingkan penyelesaian politik untuk perselisihan selama beberapa dekade.

Pada pertengahan Agustus, pemerintah runtuh ketika Taliban menyapu negara itu dan berbaris tanpa perlawanan ke ibu kota, Kabul.

Khalilzad dibiarkan mencari bantuan kelompok bersenjata dalam evakuasi AS terhadap warga Amerika dan warga Afghanistan yang berisiko yang bekerja untuk pemerintah AS.

Sebelumnya, pejabat saat ini dan mantan pejabat AS mengatakan bahwa dalam tiga tahun Khalilzad menjabat, ia menjadi wajah dari salah satu kegagalan diplomatik AS yang paling signifikan dalam ingatan.

Para pejabat AS mengatakan diplomat veteran Amerika melepaskan pengaruhnya kepada kelompok bersenjata, terus-menerus melemahkan pemerintah Afghanistan, dan memiliki sedikit minat untuk mendengarkan sudut pandang yang berbeda di dalam pemerintah AS.

Baca juga: Asia dan Eropa Sudah, Amerika Serikat Kini Dibayangi Krisis Energi

Baca juga: Amerika Serikat Buang 15 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sejak Maret, Ini Alasannya

Berbicara kepada majalah Foreign Policy baru-baru ini, Khalilzad membela catatannya, mengatakan bahwa Taliban memenuhi bagian-bagian penting dari perjanjian Februari 2020, termasuk tidak menyerang pasukan AS yang pergi.

“Saya menghormati mereka yang mengatakan kita seharusnya tidak bernegosiasi dengan Taliban tanpa kehadiran pemerintah di sana."

Berita Rekomendasi

"Tapi kami tidak tahu berapa banyak lagi pertempuran yang harus dilakukan agar Talib bisa menyetujuinya,” katanya.

"Tetapi dengan tidak ada keinginan di AS untuk gelombang pasukan lain dalam perang terpanjangnya."

“Setiap tahun kami kalah dari Taliban."

“Waktu tidak berpihak pada kita," ujarnya. 

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas