Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bos Gembong Narkoba Paling Dicari di Kolombia, Dairo Antonio Ditangkap

Bos gembong narkoba paling dicari di Kolombia, Dairo Antonio Usuga alias Otoniel berhasil ditangkap angkatan bersenjata.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Bos Gembong Narkoba Paling Dicari di Kolombia, Dairo Antonio Ditangkap
AFP
Angkatan Darat Kolombia mengawal gembong narkoba paling dicari di Kolombia, Dairo Antonio Usuga (tengah) alias 'Otoniel', setelah penangkapannya di Bogotá. 

Duque mengatakan, penangkapan Otoniel menandai akhir the Gulf Clan.

Namun, para analis dan kelompok hak asasi manusia khawatir langkah itu dapat mengakibatkan lebih banyak kekerasan pada saat bentrokan yang memburuk antara kelompok-kelompok bersenjata.

“Ketika kepala sebuah organisasi, seorang 'gembong', digulingkan, ada selusin bawahan yang siap menggantikan mereka.

"Dan saya yakin hal yang sama akan terjadi pada Otoniel,” kata Sergio Guzman, direktur Analisis Risiko Kolombia.

Namun, Guzman mengatakan bahwa penumpasan Otoniel berhasil.

Itu karena terjadi pada saat pasukan keamanan Kolombia perlahan-lahan kehilangan kendali atas daerah pedesaan oleh geng-geng bersenjata.

"Sangat positif bahwa mereka dapat menangkap salah satu penjahat paling dicari di Kolombia," kata Guzman.

Berita Rekomendasi

“Mereka tidak menembaknya, mereka tidak membombardirnya. Artinya ada intelijen, berarti ada penyusupan. Ini berarti ada operasi canggih yang menghasilkan penangkapannya.”

Menurut kantor berita The Associated Press, AS dan Inggris memberikan intelijen dalam operasi untuk menangkap Otoniel.

Sementara itu, lebih dari 500 anggota pasukan khusus Kolombia dan 22 helikopter digunakan untuk serangan di hutan.

Strategi Gembong

Para ahli mengatakan, penangkapan Otoniel sejalan dengan taktik militer yang digunakan di Amerika Latin, yang dikenal sebagai "strategi gembong".

Pasukan keamanan berusaha untuk mengambil pemimpin kelompok bersenjata untuk menggulingkan perusahaan kriminalnya.

Strategi tersebut digunakan dalam pembunuhan Escobar pada 1993, yang saat itu adalah pemimpin kartel Medellin Kolombia, serta penangkapan Joaquin “El Chapo” Guzman pada 2016, mantan pemimpin kartel Sinaloa Meksiko.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas