Bos Gembong Narkoba Paling Dicari di Kolombia, Dairo Antonio Ditangkap
Bos gembong narkoba paling dicari di Kolombia, Dairo Antonio Usuga alias Otoniel berhasil ditangkap angkatan bersenjata.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ketua gembong narkoba paling dicari di Kolombia, Dairo Antonio Usuga, berhasil ditangkap angkatan bersenjata.
Dairo Antonio Usuga atau yang lebih dikenal sebagai Otoniel merupakan pemimpin geng gembong narkoba Autodefensas Gaitanistas de Colombia atau the Gulf Clan.
Dikutip dari Al Jazeera, Otoniel ditangkap pada hari Sabtu (23/10/2021), di sebuah daerah pedesaan di wilayah Uraba.
Presiden Kolombia mengatakan, penangkapan Otoniel adalah pukulan terbesar bagi perdagangan narkoba di negara itu sejak kematian Pablo Escobar.
Baca juga: Kedubes AS di Kolombia Laporkan Kasus Sindrom Havana Sebelum Kunjungan Menlu Blinken
Baca juga: Kolombia Mendadak Batalkan Permintaan Suntik Mati Martha Sepúlveda, Pengacara: Kejam dan Merendahkan
Presiden Kolombia, Ivan Duque, memuji penangkapan Otoniel sebagai kemenangan.
Dia menyamakan penangkapan Otoniel dengan penangkapan tiga dekade lalu dari gembong narkoba Kolombia yang terkenal, Pablo Escobar.
"Ini adalah pukulan terbesar terhadap perdagangan narkoba di negara kita abad ini," kata Duque.
"Pukulan ini sebanding dengan jatuhnya Pablo Escobar pada 1990-an," imbuhnya.
Presiden Kolombia mengatakan, pemerintahnya bekerja untuk mengekstradisi Otoniel, kemungkinan besar ke Amerika Serikat, di mana ia pertama kali didakwa pada 2009 di pengadilan federal Manhattan atas tuduhan perdagangan narkoba.
Pria berusia 50 tahun itu juga menghadapi tuntutan pidana di Brooklyn dan Miami di AS atas tuduhan "mengoperasikan perusahaan kriminal yang berkelanjutan, berpartisipasi dalam konspirasi perdagangan kokain internasional dan menggunakan senjata api untuk melanjutkan kejahatan perdagangan narkoba".
Jose Miguel Vivanco, direktur Human Rights Watch (HRW) Amerika, mengucapkan selamat kepada pemerintah Kolombia atas penangkapan Otoniel, dengan mencuit bahwa gembong narkoba harus bertanggung jawab atas ratusan kejahatan yang dilakukan di bawah komandonya.
Vivanco menambahkan bahwa para korban layak mendapatkan keadilan.
Pihak berwenang telah mengejar Otoniel selama bertahun-tahun, membunuh sekutu, menangkap anggota keluarga dan mengejar keuangannya.
Kolombia telah menawarkan hadiah hingga 800.000 dolar AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya, sementara AS telah memberikan hadiah sebesar 5 juta dolar AS untuk kepalanya.