SOSOK Putri Mako, Keponakan Kaisar Jepang yang Rencana Pernikahannya Ditentang Banyak Orang
Putri Mako, akan segera menikah dengan Kei Komuro. Begini kisah cinta mereka dan alasan pernikahan ini penuh kontroversi
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Putri Mako, keponakan Kaisar Jepang Naruhito, akan segera menikah dengan seorang pengacara yang juga teman kuliahnya, Kei Komuro.
Pernikahan digelar Selasa, 26 Oktober 2021 setelah keduanya berpacaran beberapa tahun.
Namun, hubungan mereka tidak selalu berjalan mulus.
Dilansir CNN.com, sejak mengumumkan pertunangan pada tahun 2017, Putri Mako dan Kei Komuro seringkali terlibat dalam skandal, penolakan publik, dan kontroversi lainnya.
Beberapa orang Jepang menganggap anak biasa dari orang tua tunggal, tidak cocok untuk seorang putri.
Pandangan miring Komuro dari publik semakin terlihat ketika ia tiba di Jepang dengan rambut panjang diikat ekor kuda.
Sejumlah tabloid menyoroti kuncir kuda Komuro dari setiap sudut, beberapa membandingkannya dengan simpul atas seorang samurai.
Baca juga: Putri Mako Keponakan Kaisar Jepang Akan Pakai Baju Apa Setelah Menikah Saat Jumpa Pers?
Baca juga: 7 Jam Diskusi, Pertanyaan Apa Akan Muncul Saat Jumpa Pers Kei Komuro dan Putri Mako Besok?
Di media sosial, beberapa tweet mendukung penampilan barunya, sementara yang lain mengatakan gaya rambut itu tidak cocok untuk pengantin pria dari keluarga kerajaan.
Rambut kuncir kuda mungkin tidak menimbulkan kehebohan di Barat, tetapi orang-orang di Jepang diharapkan mencerminkan status dan peran mereka melalui tindakan dan kata-kata mereka.
Orang-orang Jepang melihat kuncir kuda sebagai tanda bahwa Komuro tidak sesuai dengan harapan sosial, menurut Hitomi Tonomura, seorang profesor studi wanita dan gender di University of Michigan.
"Jika dia seorang penyanyi atau artis, itu akan baik-baik saja, tetapi orang-orang berpikir dia tidak 'seperti pengacara' atau terlihat cocok untuk seseorang yang akan menikahi seorang wanita kerajaan," tambahnya.
Komuro pada akhirnya memotong kuncir kudanya menjelang pernikahan besok.
Tapi itu bukan akhir dari semuanya.
Sebagian besar pernikahan kerajaan digelar megah dan meraih, tetapi pernikahan kali ini digelar lebih tertutup.