Sosok Joker Jepang yang Tusuk 17 Orang di Kereta, Ingin Dihukum Mati, Menyesal Tak Ada Korban Tewas
Seorang pria di Jepang yang berkostum Joker, melakukan serangan di dalam kereta pada malam Halloween.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kyota Hattori (24), pria asal Jepang ini sengaja melakukan serangan di sebuah kereta di Tokyo pada malam Halloween, Minggu (31/10/2021), hingga melukai 17 orang.
Tak hanya melancarkan serangan menggunakan pisau, Hattori juga membakar sebuah kursi kereta.
Sekitar dua jam sebelum kejadian, Hattori sempat mengunjungi Distrik Shibuya, Tokyo, untuk merayakan Halloween.
Dikutip dari Kyodo News, Hattori mengaku ia menyukai sosok Joker, karakter jahat dalam film Batman, kata polisi pada Senin (1/11/2021).
Hattori sengaja menjalankan aksinya karena ia memang ingin membunuh orang dan mendapat hukuman mati.
Baca juga: Pusat Kanker Nasional Jepang Upayakan Kerja Sama Dengan RS di Indonesia
Baca juga: Kartu Pos Khusus Tahun Baru Jepang Diterbitkan Senin Ini Sejumlah 1,8 Miliar Lembar
Keinginan Hattori agar mendapat hukuman mati sudah terpikir sejak Juni lalu.
Hattori mengatakan kepada polisi, ia memilih kereta ekspres terbatas menuju pusat kota yang jarang berhenti karena biasanya ramai penumpang.
Ia mengaku menyesal karena gagal membunuh siapapun dalam serangan itu, ujar polisi.
Dari 17 orang yang terluka, seorang pria berusia 70 tahunan masih dalam kondisi kritis setelah diduga ditikam Hattori di bagian dada.
Sementara itu, 16 korban lainnya, yang berusia antara remaja hingga 60 tahunan, menderita luka ringan dan menghirup asap.
Orang-orang yang mengenal Hattori, yang bersekolah di Prefektur Fukuoka, Jepang barat daya, menggambarkannya sebagai orang pendiam dan tidak mencolok.
"Ia pendiam dan bukan tipe orang yang bisa berinisiatif," ungkap pria yang bersekolah di SD dan SMP yang sama dengan Hattori di Fukuoka.
Seorang ibu yang putrinya pernah satu sekolah dengan Hattori, mengatakan pelaku penyerangan ini tak punya teman dekat.
Menurut sebuah laporan, Hattori telah gagal dalam pekerjaan dan hubungannya dengan teman-temannya bermasalah.
Baca juga: Jasad Bayi Disimpan di Koin Loker, Ibu Jepang Ini Dihukum 2 Tahun 4 Bulan
Baca juga: Gempa Bumi di Jepang Senin Ini 4 Kali, Tokyo Sempat 5,2 Magnitudo, Pemda Antisipasi Bencana