AS Jual Rudal US$ 650 Juta ke Arab Saudi, Upaya Mencegat Serangan Udara Houthi
AS menyetujui penjualan rudal udara-ke-udara senilai US$ 650 juta ke Arab Saudi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - AS menyetujui penjualan rudal udara-ke-udara senilai US$ 650 juta ke Arab Saudi, Pentagon mengumumkan, dalam apa yang akan menjadi kesepakatan senjata besar pertama Pemerintahan Joe Biden dengan Riyadh.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (4/11), Pentagon alias Departemen Pertahanan AS mengatakan, Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan untuk membantu Arab Saudi melawan ancaman saat ini dan masa depan.
"Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS, dengan membantu meningkatkan keamanan negara sahabat yang terus menjadi kekuatan penting bagi kemajuan politik dan ekonomi di Timur Tengah," kata Pentagon, seperti dikutip Al Jazeera.
Baca juga: Dua Rudal Pasukan Houthi Hantam Target di Provinsi Marib Yaman
Pentagon menambahkan, perusahaan senjata Raytheon yang berbasis di Massachusetts akan menjadi “kontraktor utama” untuk penjualan AIM-120C-7/C-8 Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM) dan peralatan terkait.
Penjualan itu terjadi beberapa bulan setelah Presiden Joe Biden mengatakan, dia akan mengakhiri dukungan AS untuk "operasi ofensif" Arab Saudi di Yaman, termasuk "penjualan senjata yang relevan".
Biro Urusan Politik-Militer Departemen Luar Negeri AS menjelaskan dalam serangkaian tweet pada Kamis, rudal itu “tidak digunakan untuk menyerang target darat”.
Baca juga: Profesor di Yaman Ditembak Mati saat Berjalan, Sempat Kritik Kelompok Houthi di Medsos
“Kami telah melihat peningkatan serangan lintas batas terhadap Arab Saudi selama setahun terakhir,” sebut Biro Urusan Politik-Militer Departemen Luar Negeri AS.
“Rudal AIM-120C Arab Saudi, yang dikerahkan dari pesawat Arab Saudi, telah berperan penting dalam mencegat serangan ini yang juga (menempatkan) pasukan AS dalam risiko dan lebih dari 70.000 warga AS di Kerajaan dalam risiko”.
Penjualan tersebut tidak memerlukan persetujuan Kongres AS, tetapi anggota parlemen bisa memblokir kesepakatan dengan meloloskan RUU penolakan di Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Penjualan rudal tersebut mengikuti persetujuan AS atas kesepakatan pemeliharaan helikopter senilai US$ 500 juta untuk Arab Saudi pada September lalu.
Baca juga: Houthi Kembali Serang Arab Saudi, Fasilitas Minyak dan Sistem Pertahanan Rudal Jadi Sasaran
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, penjualan rudal udara-ke-udara “sepenuhnya konsisten dengan janji Pemerintah AS untuk memimpin dengan diplomasi guna mengakhiri konflik di Yaman sambil juga memastikan Arab Saudi memiliki sarana untuk mempertahankan diri dari serangan udara Houthi yang didukung Iran”.
Intervensi Arab Saudi di Yaman dimulai pada 2015, ketika kerajaan dan koalisi sekutu regionalnya memulai kampanye pengeboman terhadap pemberontak Houthi di negara itu, yang telah mengambil alih ibu kota Sanaa dan sebagian besar Yaman.
Arab Saudi menganggap Houthi sebagai proksi Iran, tuduhan yang ditolak oleh gerakan itu dan Teheran.
Perang telah memicu krisis kemanusiaan besar-besaran dan PBB mengungkapkan pada tahun lalu, sekitar 233.000 orang telah tewas akibat konflik di Yaman tersebut.
artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul Buat cegat serangan udara Houthi, AS jual rudal US$ 650 juta ke Arab Saudi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.