Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kudeta Sudan: Pengunjuk Rasa Ditembaki Gas Air Mata di Ibu Kota Khartoum

Pasukan Keamanan udah menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa yang mengambil bagian dalam demonstrasi di Ibu Kota, Khartoum.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kudeta Sudan: Pengunjuk Rasa Ditembaki Gas Air Mata di Ibu Kota Khartoum
AFP
Pengunjuk rasa Sudan mengibarkan bendera nasional saat mereka berkumpul di 60th Street di ibu kota Khartoum, untuk mengecam penahanan oleh tentara anggota pemerintah, pada 25 Oktober 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Keamanan Sudan menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa yang mengambil bagian dalam demonstrasi di Ibu Kota, Khartoum, Minggu (7/11/2021).

BBC menulis, barikade jalanan dibangun semalam oleh demonstran anti-kudeta di Ibu Kota Khartoum, menyusul seruan pembangkangan sipil untuk memprotes kudeta militer bulan lalu.

Sementara itu, guru yang turut andil dalam protes dilaporkan ditahan oleh aparat keamanan.

Baca juga: Pemimpin Kudeta Sudan Janji Serahkan Pemerintahan ke Pemimpin Sipil

Baca juga: Buntut Kudeta, Uni Afrika Tangguhkan Keanggotaan Sudan

Mereka menuntut pemerintah militer mundur dan mengizinkan transisi damai ke pemerintahan sipil.

Demonstrasi terjadi ketika mediator Liga Arab tiba di Khartoum untuk melakukan pembicaraan guna mencoba meredakan krisis.

Perdana Menteri sipil, Abdalla Hamdok, masih dalam tahanan rumah dan menghadapi tekanan dari militer untuk bekerja sama dengan mereka, lapor wartawan BBC Andrew Harding dari Ibu Kota.

Jenderal tinggi militer Sudan, Abdel Fattah al-Burhan mengadakan konferensi pers di Komando Umum Angkatan Bersenjata di Khartoum pada 26 Oktober 2021.
Jenderal tinggi militer Sudan, Abdel Fattah al-Burhan mengadakan konferensi pers di Komando Umum Angkatan Bersenjata di Khartoum pada 26 Oktober 2021. (AFP)

Jaringan internet di Sudan tengah mengalami gangguan, hal ini membuat beberapa orang tidak mengetahui aksi pembangkangan sipil yang berlangsung selama dua hari, tetapi para guru ternyata memprotes di dekat Kementerian Pendidikan Sudan.

Berita Rekomendasi

"Kami mengorganisir sikap diam terhadap keputusan (Pemimpin kudeta, Jenderal Abdel Fattah) al-Burhan di luar Kementerian Pendidikan," kata Mohamed al-Amin, seorang guru geografi, kepada kantor berita AFP.

"Polisi kemudian datang dan menembakkan gas air mata ke arah kami meskipun kami hanya berdiri di jalan-jalan dan membawa spanduk," imbuhnya.

Di Khartoum Utara, pasukan keamanan berpatroli di jalan-jalan utama membawa tongkat dan granat gas air mata, tambah Reuters.

Baca juga: Kerusuhan Kudeta Sudan, Demonstran yang Terluka Sembunyi di Bawah Kasur saat Dicari Militer

Baca juga: Panglima Militer Sudan: Pemerintah Digulingkan untuk Cegah Perang Saudara

Penjelasan Singkat terkait Kudeta Sudan

Diberitakan BBC secara terpisah, kudeta yang terjadi di Sudan, di mana perdana menteri dan kabinetnya telah ditangkap dan pemerintah dibubarkan, disebut sebagai krisis terbaru dalam periode yang bergejolak di negara itu.


Di atas ketegangan politik, ekonomi Sudan telah berada dalam krisis yang mendalam, dengan inflasi yang tinggi dan kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan.

Kudeta telah mengkhawatirkan banyak kekuatan internasional yang baru-baru ini menjalin hubungan dengan Sudan setelah bertahun-tahun terisolasi.

Baca juga: Aksi Protes Guncang Sudan Setelah Militer Rebut Kendali Lewat Kudeta

Baca juga: Upaya Kudeta di Sudan: Militer Tahan PM dan Pejabat, Internet Mati hingga Penerbangan Ditangguhkan

Pengunjuk rasa Sudan mengibarkan bendera nasional saat mereka berkumpul di 60th Street di ibu kota Khartoum, untuk mengecam penahanan oleh tentara anggota pemerintah, pada 25 Oktober 2021.
Pengunjuk rasa Sudan mengibarkan bendera nasional saat mereka berkumpul di 60th Street di ibu kota Khartoum, untuk mengecam penahanan oleh tentara anggota pemerintah, pada 25 Oktober 2021. (AFP)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas