Selandia Baru akan Akhiri Lockdown di Kota Terbesarnya Bulan Ini
Selandia Baru akan mengakhiri penguncian di kota terbesarnya, Auckland kemungkinan pada bulan ini.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Selandia Baru akan mengakhiri penguncian di kota terbesarnya, Auckland kemungkinan pada bulan ini.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan, pembatasan juga akan dilonggarkan mulai Selasa.
Auckland dikunci selama hampir tiga bulan karena penyebaran Covid-19 varian delta.
Varian yang dikenal dengan tingkat penularannya yang tinggi ini berkembang di Selandia Baru hingga mencapai lebih dari 4.500 kasus.
Sedikitnya ada 150 kasus infeksi baru setiap harinya selama sepekan terakhir ini.
Baca juga: Indonesia Terima Dukungan 684.400 Vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru
Baca juga: Layanan Kesehatan Inggris Didesak Atasi Covid-19 Tanpa Ketatkan Lockdown
PM Ardern pada Senin (8/11/2021) mengatakan, tingkat vaksinasi anak berusia 12 tahun ke atas meningkat di Auckland sehingga pembatasan akan dikurangi.
"Auckland mencapai 90% dosis pertama dan 80% dosis kedua selama akhir pekan, dan sekarang tinggal hitungan minggu lagi dari 90% dosis ganda," kata Ardern, dikutip dari AP News.
"Jadi, sementara kami menaikkan tingkat vaksinasi itu, kami melonggarkan pembatasan," jelasnya.
Mulai Selasa (9/11/2021), toko ritel dan mal di Auckland boleh beroperasi kembali.
Fasilitas umum lainnya seperti perpustakaan, museum, dan kebun binatang juga dibuka.
Pertemuan di luar ruangan lebih dilonggarkan dari maksimal 10 orang menjadi 25 orang.
Namun gym dan bioskop akan tetap tutup dan warga Auckland masih harus bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Ardern sebelumnya mengatakan, Auckland akan segera keluar dari penguncian dan masuk ke sistem penilaian risiko Covid-19 baru.
Sistem itu menggunakan indikator warna merah, oranye, dan hijau untuk menandakan risiko penyebaran virus.