Putri Presiden Filipina Duterte Mundur dari Pemilihan Wali Kota Davao
Putri Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Sara Duterte-Caprio, mengundurkan diri dari pemilihan wali kota Davao Selasa (9/11/2021)
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Putri Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengundurkan diri dari pencalonan Wali Kota Davao City, hanya beberapa hari sebelum batas waktu mengubah pencalonan untuk pemilihan presiden tahun depan.
"Sore ini saya menarik pencalonan saya sebagai wali kota Kota Davao," kata Sara Duterte-Carpio, Selasa (9/11/2021).
Ia mengumumkan saudara laki-lakinya Sebastian, wakil wali kotanya, akan mencalonkan diri sebagai gantinya.
Sara Duterte-Carpio tidak mengatakan alasan mengapa ia mundur dari pemilihan wali kota.
Kepada para pendukungnya di Facebook, Sara hanya mengatakan pengumuman lebih lanjut akan dibuat kemudian.
Baca juga: Putri Rodrigo Duterte Dikabarkan akan Mencalonkan Diri sebagai Presiden Filipina Tahun Depan
Baca juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte Mundur dari Dunia Politik, Buka Jalan bagi Putrinya Maju Pilpres
Dilansir dari Channel News Asia, Sara dikatakan banyak diperkirakan akan mencalonkan diri untuk menggantikan ayahnya.
Perempuan berusia 43 tahun itu menempati posisi teratas dalam jajak pendapat sepanjang tahun ini tentang kandidat presiden yang disukai.
Filipina mengadakan pemilihan dari tingkat presiden hingga gubernur, wali kota, dan pejabat lokal pada Mei 2022. Batas waktu mengubah pencalonan diri akan berakhir pada 15 November 2021.
Duterte-Carpio telah berulang kali mengatakan tidak tertarik untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Tetapi baru-baru ini menyatakan kesediaan untuk menjalin aliansi dengan kandidat presiden lainnya, Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, putra mendiang diktator Ferdinand Marcos yang digulingkan pada 1986.
Baca juga: Pengadilan Internasional Selidiki Duterte Atas Dugaan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
Baca juga: Usul Suntik yang Ragu Vaksin Covid-19 Saat Sedang Tidur, Presiden Duterte: Mari Masuk Rumah Mereka
Pendukung Marcos telah mendesak Duterte-Carpio untuk menjadi pasangannya.
Keluarga Marcos selama beberapa dekade berada di antara keluarga politik paling kuat di Filipina.
Presiden Duterte sendiri tidak dapat mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua, yang dilarang di bawah konstitusi, dan mengatakan dia berencana untuk pensiun.
Putrinya sangat populer dan keluarganya menikmati pengaruh politik yang cukup besar di selatan negara itu, setelah memimpin Davao selama lebih dari tiga dekade.
Kandidat lain untuk presiden termasuk senator dan pensiunan ikon tinju Manny Pacquiao, mantan aktor dan wali kota Manila Francisco Domagoso, Wakil Presiden petahana Leni Robredo, Senator Panfilo Lacson, dan Marcos. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)