Studi: Vaksin Covid-19 Buatan India, Covaxin, Sangat Manjur Tanpa Masalah Keamanan
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Lancet menyebutkan vaksin Covid-19 Covaxin buatan India sangat manjur dan tidak menimbulkan masalah keamanan
Editor: hasanah samhudi
![Studi: Vaksin Covid-19 Buatan India, Covaxin, Sangat Manjur Tanpa Masalah Keamanan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/botol-vaksin-covaxin-india-di-villa-elisa-paraguay.jpg)
TRIBUNNEWS.COM – Sebuah penelitian menyebutkan bahwa Covaxin, vaksin Covid-19 pertama yang dikembangkan di India, sangat manjur dan tidak menimbulkan masalah keamanan.
“Covaxin sangat manjur terhadap penyakit Covid-19 bergejala yang dikonfirmasi laboratorium pada orang dewasa,” ungkap hasil penelitian yang diterbitkan pada jurnal medis Lancet.
“Suntikan vaksin juga ditoleransi dengan baik tanpa masalah keamanan dalam analisis sementara ini,” sebut Lancet, seperti dilansir dari Al Jazeera.
Covaxin memperoleh persetujuan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minggu lalu.
Vaksin tersebut telah disetujui untuk digunakan di 17 negara.
Baca juga: WHO Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Covaxin Buatan India, Efikasi 78%
Baca juga: Inggris akan Akui Vaksin Sinovac, Sinopharm dan Covaxin
Ini merupakan vaksin kedelapan yang mendapat lampu hijau oleh badan kesehatan.
Vaksin Covid-19 lain yang masuk daftar yang disetujui WHO adalah vaksin yang diproduksi oleh Pfizer/BioNTech, Moderna, AstraZeneca, Johnson&Johnson, Sinopharm dan Sinovac.
Dikenal dengan kode BBV152, Covaxin adalah vaksin Covid-19 berbasis virus yang tidak aktif yang dikembangkan oleh Bharat Biotech, bekerja sama dengan Dewan Penelitian Medis India dan Institut Virologi Nasional.
WHO menggambarkan Covaxin sebagai "sangat cocok untuk negara berpenghasilan rendah dan menengah karena persyaratan penyimpanan yang mudah".
Beberapa vaksin lain yang disetujui harus disimpan pada suhu yang sangat rendah, yang menimbulkan masalah logistik dan biaya.
Baca juga: Hasil Penelitian: Vaksin Covid-19 Covaxin Efektif Melawan Varian Delta Plus
Baca juga: Vaksin Buatan India, COVAXIN Ditolak Pekerja Kesehatan Lokal dan Diragukan Kemanjurannya
Menurut WHO, vaksin yang dikembangkan di India memiliki tingkat kemanjuran 78 persen setelah dua dosis selama sebulan.
Peneliti China, Li Jingxin Li dan Zhu Fengcai, yang tidak ikut dalam penelitian ini mengatakan, peluncuran Covaxin dapat meningkatkan kapasitas produksi global yang terbatas, dan meningkatkan pasokan vaksin yang tidak mencukupi, yang secara tidak proporsional mempengaruhi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Namun mereka menyebutkan batasan tertentu untuk penelitian ini, dengan mengatakan bahwa karena uji coba dilakukan hanya di India, ada kelompok studi yang kurang beragam secara etnis.
Studi juga dilakukan antara November 2020 dan Januari 2021, sebelum varian virus Delta yang lebih menular menyebar luas.
Terlepas dari tanggal uji coba, para peneliti yang terlibat dapat mengidentifikasi pasien mana yang terinfeksi varian Delta.
Baca juga: 5 FAKTA Covaxin, Vaksin Covid-19 dari India yang Baru Saja Disetujui WHO untuk Penggunaan Darurat
Baca juga: Update Virus Corona: India akan Adakan Uji Coba Manusia untuk Vaksin Covaxin
Untuk sub-kelompok ini, penelitian menemukan bahwa Covaxin masih memberikan perlindungan terhadap Covid-19, tetapi sedikit kurang efektif. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.