Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Flu Burung Menyebar di Eropa dan Asia, di Eropa Terjadi Saat Musim Dingin dan Gugur

Sejumlah negara di Asia dan Eropa melaporkan ke Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) wabah flu buruh yang parah beberapa hari terakhir

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Flu Burung Menyebar di Eropa dan Asia, di Eropa Terjadi Saat Musim Dingin dan Gugur
Arunchandra BOSE / AFP
Petugas kesehatan dengan pakaian pelindung memilah bebek setelah strain flu burung H5N8 terdeteksi, di Karuvatta distrik Alapuzha sekitar 90 Km dari Kochi, India pada 6 Januari 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, PARIS – Sejumlah negara di Eropa dan Asia telah melaporkan wabah flu burung yang parah ke Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dalam beberapa hari terakhir.

Penyebaran flu burung yang sangat patogen, biasa disebut flu burung, telah membuat industri unggas waspada setelah wabah sebelumnya menyebabkan pemusnahan puluhan juta unggas. Wabah juga sering menyebabkan pembatasan perdagangan.

Kasus ini juga menarik perhatian ahli epidemiologi karena virus dapat ditularkan ke manusia.

Dilansir dari Channel News Asia, China telah melaporkan 21 infeksi pada manusia dengan subtipe H5N6 flu burung sepanjang tahun ini. Kasus ini lebih banyak dari keseluruhan yang terjadi pada 2020.

OIE pada Senin (15/11/2021) mengutip laporan pihak berwenang Korea Selatan bahwa wabah flu burung telah melanda peternakan dengan sekitar 770.000 unggas di Chungcheongbuk-do. Semua ungags yang terinfeksi sudah dimusnahkan.

Baca juga: Virus Flu Burung Mulai Merebak di Jepang, Ratusan Ribu Ayam Dimusnahkan

Baca juga: Waspada Flu hingga Demam Berdarah, Ini Sederet Penyakit Lain yang Bisa Serang Anak Saat Musim Hujan

Masih di Asia, sebut OIE,  Jepang pun melaporkan wabah pertamanya pada musim dingin 2021.

OIE menyebutkan bahwa Kementerian Pertanian Jepang mengakui kasus wabah flu burung di sebuah peternakan ungags di timur laut negara itu. Wabah itu diidentiikasi sebagai H5N8.

Berita Rekomendasi

Penularan flu burung juga dilaporkan dari kawasan Eropa.

Menurut OIE, Norwegia menyebutkan wabah flu burung H5N1 di wilayah Rogaland pada 7.000 burung.

Pemerintah Belgia menyiagakan negara itu pada peningkatan risiko flu burung.

Baca juga: Virus Corona Belum Selesai, China Umumkan Flu Burung Muncul di Peternakan Ayam, Ribuan Unggas Mati

Baca juga: Dinas Peternakan Kabupaten Bengkulu Turunkan Tim Selidiki Kasus Kematian Unggas

Norwegia memerintahkan unggas untuk disimpan di dalam rumah mulai Senin (15/11/2021), setelah varian flu burung yang sangat patogen diidentifikasi pada angsa liar di dekat Antwerpen.

Ini mengikuti langkah serupa di negara tetangga Prancis awal bulan ini dan di Belanda pada bulan Oktober. Virus ini sering menyebar di musim gugur dan musim dingin saat burung bermigrasi ke seluruh dunia.

Dilansir dari Dailymail, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memperingatkan bahwa seseorang dapat tertular virus dengan berada di sekitar atau menyentuh burung yang terinfeksi.

Disebutkan, jika partikel virus masuk ke mata, hidung, atau mulut seseorang, mereka bisa terinfeksi.

Burung yang terinfeksi akan sering menyebarkan tetesan atau debu yang terinfeksi di udara saat mereka mengepakkan sayap, menggaruk atau menggelengkan kepala.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Juga Bikin Industri Unggas Ikut Sakit-sakitan

Seseorang yang memelihara unggas di peternakannya atau di halaman belakang mereka disarankan untuk memantau tanda-tanda potensi flu burung pada unggas mereka.

Flu burung sangat mematikan pada manusia, dengan tingkat kematian diyakini lebih dari 50 persen.

Penularan virus dari manusia ke manusia adalah mungkin, tetapi sangat jarang. (Tribunnews.com/CNA/Dailymail/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas