Bentrokan di Perbatasan Belarusia-Polandia, Pengungsi Lempar Batu ke Penjaga, Dibalas Gas Air Mata
Bentrokan meletus antara pengungsi dan penjaga prebatasan di Kuznica, perbatasan Polandia-Belarusia pada Selasa (16/11/2021) pagi.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Miftah
"Upaya untuk secara paksa melintasi perbatasan sedang dipersiapkan. Semuanya berlangsung di bawah pengawasan pasukan Belarusia," kata penjaga perbatasan Polandia.
Sebelumnya pada hari Selasa, lebih banyak polisi dan pasukan keamanan Polandia tiba di perbatasan untuk mencegah apa yang diklaim oleh pihak berwenang Polandia sebagai upaya para pengungsi untuk menyeberang secara ilegal ke wilayah Polandia dan Uni Eropa.
Rekaman video yang diposting di media sosial menunjukkan orang-orang di dekat perbatasan melarikan diri setelah disemprot dengan meriam air.
Situasi tampak lebih tenang pada sore hari.
Untuk diketahui, ribuan pengungsi dan migran terjebak di tanah tak bertuan antara perbatasan Polandia dan Belarusia sebagai akibat dari krisis geopolitik Timur-Barat yang melibatkan Warsawa dan sekutunya, serta Minsk dan Moskow.
Menurut hukum internasional, orang yang mencari suaka (tempat berlindung) memiliki hak untuk mengklaimnya di perlintasan perbatasan resmi.
Baca juga: Cegah Para Migran Masuki UE, Turki dan Maskapai Belarusia Hentikan Penerbangan untuk Timur Tengah
Namun, penjaga perbatasan Polandia telah menyangkal hak itu bagi banyak pencari suaka yang berusaha menyeberangi perbatasan.
Sejak krisis terjadi pada bulan Agustus, penjaga Polandia dilaporkan telah 'mengusir' orang-orang yang berhasil menyeberang ke wilayah Polandia dari Belarus.
Banyak pengungsi menghabiskan berminggu-minggu di hutan yang menutupi perbatasan, mencoba meninggalkan zona perbatasan dan mencari suaka.
Otoritas Polandia mengesahkan undang-undang yang secara efektif melegalkan penolakan, meskipun praktiknya tetap meragukan menurut hukum internasional.
Selain itu, wilayah perbatasan telah ditandai sebagai keadaan darurat yang berarti tidak dapat diakses oleh media dan LSM yang tidak dapat mengumpulkan informasi atau memberikan bantuan kemanusiaan kepada para migran.
Baca juga: Belarusia Ancam akan Potong Pasokan Gas Eropa di Tengah Meningkatnya Krisis Migran di Perbatasan
Komunitas internasional menganggap Belarus bertanggung jawab atas krisis tersebut.
Awal tahun ini, Minsk menghapus visa bagi warga negara dari sejumlah negara Timur Tengah dan Afrika dan membuka banyak agen wisata yang menawarkan cara mudah dan murah untuk pergi ke Eropa.
Kritikus Belarus mengatakan langkah itu mungkin merupakan tindakan balas dendam terhadap Polandia, yang mendukung protes tahun lalu terhadap penguasa lama Presiden Alexander Lukashenko.
Aktivis di lapangan di Polandia, yang menyediakan makanan, air dan kantong tidur bagi pengungsi, khawatir dengan perkembangan tersebut.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)