Jika Jadi Presiden, Manny Pacquiao Akan Rebut Kembali “Kekayaan Curian” dari Keluarga Marcos
Calon presiden Filipina Manny Pacquiao berjanji akan merebut kembali kekayaan curian dari keluarga Marcos jika ia terpilih jadi presiden Filipina
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM – Calon presiden Filipina, Manny Pacquiao, berjanji akan mengajukan tuntutan korupsi terhadap sejumlah mantan sekutu politinya dalam pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte saat ini, jika ia menang pada pemilihan presiden Filipina depan.
Mantan petinju yang menjadi senator inimengatakan akan menyelidiki anggota pemerintahan Duterte yang akan keluar.
"Semua pejabat korup itu harus dipenjara," kata Pacquiao, dalam wawancaranya dengan CNN pada 11 November 2021.
"Itulah satu-satunya cara agar kita dapat memiliki pertumbuhan ekonomi di negara kita, karena itulah kanker negara ini, penghambat pembangunan,” katanya.
Pacquiao berharap memenangkan pemungutan suara yang akan berlangsung pada 9 Mei 2022. Kampanye resmi pemilihan baru akan dimulai Februari nanti.
Baca juga: Putri Presiden Duterte Jadi Cawapres Putra Marcos, Bakal Jadi Tim Kuat dan Diunggulkan
Baca juga: Putri Presiden Filipina Duterte Mundur dari Pemilihan Wali Kota Davao
Persaingan antar kandidat mulai memanas. Calon presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr diunggulkan.
Marcos Jr adalah putra dari mendiang dictator Ferdinand Marcos, yang dituduh mencuri miliaran kekayaan negara selama memerintah dua setengah dekade.
Sejumlah pakar memperkirakan keluarga Marcos mengumpulkan lebih dari 10 miliar dolar AS (sekitar Rp 140 biliun) selama kediktatoran.
Namun Marcos Jr berulangkali membantah tuduhan terhadap keluarganya itu dan menyebutnya sebagai fitnah.
Pacquiao sendiri terulang menunjukkan salah satu agenda nanti adalah mendapatkan kembali “kekayaan curian” dari keluarga Marcos, jika ia terpilih jadi presiden nanti.
Baca juga: Legenda Tinju Dunia Manny Pacquiao Maju Jadi Calon Presiden Filipina
Baca juga: Manny Pacquiao Calon Presiden Filipina: Kampanye Lawan Kemiskinan dan Korupsi, Begini Isi Pidatonya
"Saya tidak takut," kata Pacquiao.
"Ini adalah perjuangan saya untuk memberikan pembangunan ke negara kita, untuk memenjarakan mereka yang terus-menerus mencuri kekayaan Filipina. Saya ingin mereka dipenjara," katanya.
Pertarungan terbuka
Pertarungan menuju pilpres tahun depan semakin transparan. Putri Presiden Rodrigo Duterte, Sara Duterte-Carpio, mengakhiri spekulasi beberapa pekan terakhir, Selasa (16/11/2021).
Ia mengumumkan akan mencalonkan diri sebagai wakil presiden untuk Marcos Jr.
Baca juga: DAFTAR Calon Presiden dan Wakil Presiden Filipina 2022: Manny Pacquiao hingga Bong Go
Baca juga: Dari Teman Jadi Lawan, Presiden Rodrigo Duterte: Manny Pacquiao Sampah Penuh Kebohongan
Aliansi Marcos Jr-Sara Duterte-Carpio ini diperkirakan akan menjadi pasangan kuat. Pemilihan presiden dan wakil presiden sendiri akan berlangsung secara terpisah.
Di antara kandidat utama lainnya untuk posisi puncak adalah ajudan lama Duterte, Senator Christopher "Bong" Go; wakil presiden petahana dan kritikus Duterte Leni Robredo; dan Wali Kota Manila Isko Moreno.
Menurut Richard Heydarian, profesor politik di Universitas Politeknik Filipina, dinasti dan selebritas telah mendominasi politik negara itu sejak jatuhnya kediktatoran Marcos.
"Untuk sementara, para selebriti menampilkan diri mereka sebagai semacam alternatif yang dibuat sendiri untuk dinasti politik," katanya.
Namun ia menekankan, meskipun selebriti, namun mereka tidak berarti pasti menang.
Baca juga: Putri Rodrigo Duterte Dikabarkan akan Mencalonkan Diri sebagai Presiden Filipina Tahun Depan
Baca juga: Anak Mantan Diktator Ferdinand Marcos Mencalonkan Diri Sebagai Presiden Filipina
Heydarian melihat Pacquiao memiliki peluang untuk bertarung.
Pacquiao akan mendapat keuntungan dari sosoknya yang dikenal luas dan dikombinasikan dengan sistem pemilihan first-past-the-post Filipina.
"Jangan lupa, di Filipina, kami tidak memiliki pemilihan putaran kedua," katanya. "Yang harus Anda lakukan untuk menjadi Presiden adalah memenangkan lebih banyak suara daripada orang lain," katanya.
Meski dikritik karena lebih mementingkan karir tinju dari peran kongresnya, karir politik Pacquiao meningkat selama lima tahun terakhir di bawah pemerintahan Duterte.
Namun hubungannya dengan Duterte mulai goyah beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Presiden Duterte Calonkan Diri Jadi Anggota Senat Filipina 2022
Baca juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte Mundur dari Dunia Politik, Buka Jalan bagi Putrinya Maju Pilpres
Tanda-tanda keretakan dalam partai PDP-Laban yang berkuasa dimulai pada Maret ketika mantan petinju itu mengkritik sikap Duterte tentang perselisihan maritim dengan China dan menuduh lembaga pemerintah melakukan korupsi.
Berbicara kepada CNN, Pacquiao juga mempertanyakan penanganan pemerintahan Duterte terhadap Covid-19.
"Orang-orang Filipina kecewa dengan bagaimana orang-orang yang bertanggung jawab atas respons Covid menangani pandemi ini," kata Pacquiao.
"Kami adalah bahan tertawaan dalam hal respons Covid serta korupsi di pemerintahan,” katanya.
Pada bulan Juli, Pacquiao mengatakan 200 juta dolar bantuan pandemi untuk orang-orang termiskin di negara itu tidak diketahui nasibnya.
Baca juga: Wakil Presiden Filipina Leni Robredo Maju Pilpres 2022
Baca juga: Pendaftaran Calon Presiden dan Wapres Filipina 2022 Ditutup Hari Ini, Ada 59 Kandidat yang Mendaftar
Duterte menanggapi dengan menantang Pacquiao untuk menyebut pejabat pemerintah yang korup untuk membuktikan bahwa mantan petinju itu tidak hanya berpolitik menjelang pemilihan.
Keluarga Miskin
Tidak seperti kandidat presiden lainnya, Pacquiao dilahirkan dalam kemiskinan.
Saat anak-anak, ia menjadi pedagang asongan dengan menjual permen dan rokok untuk menafkahi saudara-saudaranya dan ibunya.
Ia memulai karir tinjunya dengan menjadi petinju amatir pada laga tinju illegal, dan dibayar hanya beberapa peso.
Satu-satunya petinju yang pernah memenangkan gelar dunia dalam delapan divisi berat yang berbeda, Pacquiao pensiun dari tinju tahun ini setelah karir cemerlang selama 26 tahun.
Keberhasilannya di atas ring dan kedermawanannya yang terkenal telah membuatnya menjadi ikon nasional. Pada tahun 2016, ia mendonasikan 200 juta dolar untuk membantu orang miskin.
Baca juga: Disebut Seperti Sirkus, Pesta Pemilu di Filipina Resmi Dimulai
Heyderian melihat Pacquiao sangat popular di kalangan miskin Filipina, yang terinspirasi atas kisah hidupnya dari orang yang sederhana menjadi kaya.
Pacquiao mengatakan ia berbeda dari kandidat lain karena melalui jalur yang tidak biasa.
"Saya bukan politisi tradisional," kata Pacquiao. "Saya orang yang sangat maju dan langsung, saya tidak ragu untuk mengatakan apa yang benar.
"Saya ingin memberi orang Filipina kehidupan yang baik, masa depan yang baik, itulah tujuan saya, itu sebabnya saya masuk politik," katanya. (Tribunnews.com/CNN/Hasanah Samhudi)