Cathay Pacific Copot 3 Pilot yang Terpapar Covid-19 saat Singgah di Jerman
Maskapai penerbangan utama Hong Kong menerangkan penyelidikan internal menemukan pilot terlibat dalam "pelanggaran serius" terkait prosedur Covid-19.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Cathay Pacific memecat tiga pilot setelah mereka terinfeksi virus corona di kota Frankfurt, Jerman.
Maskapai penerbangan utama Hong Kong menerangkan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan internal menemukan pilot terlibat dalam "pelanggaran serius" terkait prosedur Covid-19 selama "layover di luar negeri".
"Setelah penyelidikan kasus-kasus ini, sayangnya, temuan menunjukkan pelanggaran serius terhadap persyaratan selama awak singgah di luar negeri," kata pernyataan itu, dikutip Tribunnews dari CNN,
Baca juga: Raja Thailand Terbang ke Jerman, Bawa Rombongan 250 Orang dan 30 Ekor Anjing Pudel
"Orang-orang yang bersangkutan tidak lagi dipekerjakan oleh Cathay Pacific," kata pernyataan itu.
Cathay tidak memberikan deskripsi lebih rinci tentang apa yang dimaksud dengan "pelanggaran serius" yang para pilot itu lakukan.
Maskapai mengatakan akan terus meninjau protokol perusahaan setelah insiden itu.
"Keamanan dan kesejahteraan pelanggan, karyawan, dan komunitas kami tetap menjadi prioritas mutlak kami," katanya.
Baca juga: Daftar Negara Eropa yang Lolos ke Piala Dunia 2022: Jerman, Inggris, hingga Spanyol
Penemuan infeksi menyebabkan lebih dari 150 karyawan Cathay lainnya, termasuk pilot dan pramugari, serta banyak anggota rumah tangga dan kontak masyarakat, dikirim ke fasilitas karantina pemerintah selama tiga minggu.
“Sebagai hasil dari temuan ini, kami telah meminta pemerintah untuk meninjau kembali keputusan untuk menempatkan kelompok tertentu ke dalam karantina pemerintah,” kata Cathay, dikutip Tribunnews dari Guardian.
Baca juga: Berita Foto : Kesibukan Tenaga Medis Menangani Covid-19 di Jerman
Hong Kong telah mencatat hampir tidak ada kasus virus corona lokal dalam beberapa bulan terakhir tetapi pihak berwenang telah memperketat aturan karantina.
Wilayah ini mengikuti jejak Beijing dalam mempertahankan pembatasan perjalanan yang ketat, berbeda dengan tren global untuk membuka diri dan hidup dengan virus corona.
Pemerintah kota berharap aturan yang lebih ketat akan meyakinkan China, sumber utama pertumbuhan ekonominya, untuk secara bertahap membuka perbatasannya dengan Hong Kong.
Sementara itu, pihak Cathay menegaskan bahwa awak pesawat mereka telah menjaga bisnis tetap beroperasi selama pandemi.
"Hong Kong terhubung ke dunia selama pandemi," ucap Cathay.
"Profesionalisme, kepatuhan, dan ketahanan semua karyawan kami dalam menegakkan operasi yang aman selama periode ini sangat luar biasa," imbuhnya.
Baca juga: Jerman Hanya Rekomendasikan BioNTech-Pfizer untuk Kaum Muda
Biro Transportasi dan Perumahan Hong Kong menggambarkan pelanggaran itu "sangat disesalkan."
Dalam sebuah pernyataan, badan pemerintah mendesak maskapai penerbangan untuk "secara ketat mematuhi persyaratan peraturan anti-epidemi untuk mencegah insiden lebih lanjut.
Berita lain terkait Jerman
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)