Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Negara Eropa Ramai Lakukan Demo Tolak Aturan Covid-19, Merasa Tak Bebas hingga Samakan dengan Nazi

Protes menentang aturan Covid-19 meletus di sejumlah negara di Eropa. Mulai dari Austria, Swiss, Kroasia, Italia, Irlandia Utara, hingga Belanda.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Negara Eropa Ramai Lakukan Demo Tolak Aturan Covid-19, Merasa Tak Bebas hingga Samakan dengan Nazi
AFP/JOE KLAMAR
Kerumunan orang berjalan melewati toko pakaian di jalan perbelanjaan terkenal Wina, Mariahilferstrasse, di Wina, Austria pada 19 November 2021. - Austria akan memberlakukan penguncian untuk semua dan membuat vaksinasi wajib, Kanselir Alexander Schallenberg mengumumkan pada 18 November 2021, membuat negara yang pertama di UE yang mengambil tindakan tegas seperti kasus virus corona. (Photo by JOE KLAMAR / AFP) 

Sekitar 1.300 petugas polisi bertugas, dan 35.000 pengunjuk rasa berpartisipasi dalam pawai yang berbeda di seluruh kota.

Polisi mengatakan beberapa pengunjuk rasa ditahan, tetapi tidak memberikan angka spesifik.

Kemudian pada Sabtu malam, pengunjuk rasa melemparkan botol dan kaleng bir serta menembakkan kembang api ke polisi, yang kemudian menggunakan semprotan merica untuk membubarkan kerumunan.

Demonstran mengambil bagian dalam protes terhadap penguncian sebagian virus corona dan terhadap kebijakan pemerintah di jalan Coolsingel pada 19 November 2021 di kota pelabuhan Rotterdam.
Demonstran mengambil bagian dalam protes terhadap penguncian sebagian virus corona dan terhadap kebijakan pemerintah di jalan Coolsingel pada 19 November 2021 di kota pelabuhan Rotterdam. "Demonstrasi ... mengakibatkan kerusuhan. Kebakaran telah terjadi di berbagai tempat, kembang api dinyalakan dan polisi telah melepaskan beberapa tembakan (peringatan)," kata polisi Rotterdam di Twitter. (Killian LINDENBURG / ANP / AFP)

Kanselir Schallenberg sebelumnya pada Jumat meminta maaf atas keputusan penguncian terbaru di Austria.

"Saya minta maaf untuk mengambil langkah drastis ini," katanya pada penyiar publik ORF.

Di Swiss, 2.000 orang memprotes referendum tentang undang-undang pembatasan Covid-19 dari pemerintah, menilai hal itu diskriminatif.

Sementara itu, warga di Amsterdam kembali melakukan protes sehari setelah kerusuhan Rotterdam.

Berita Rekomendasi

Di Italia, 3.000 orang turun ke jalanan di Circus Maximus untuk memprotes "Green Pass".

Green Pass merupakan syarat untuk masuk kantor, restoran, bioskop, teater, tempat olahraga dan pusat kebugaran, serta untuk perjalanan kereta api jarak jauh, bus atau feri.

Protes itu diikuti ribuan orang yang hampir semuanya tidak mengenakan masker.

Demo juga terjadi di Irlandia Utara, dimana ratusan orang yang menentang paspor vaksin melakukan unjuk rasa di luar balai kota.

Pemerintah Irlandia Utara minggu ini mengumumkan syarat sertifikat vaksin untuk masuk ke klub malam, bar, dan restoran mulai 13 Desember.

Beberapa pengunjuk rasa membawa spanduk bernada ofensif, membandingkan pembatasan virus corona dengan tindakan Nazi Jerman.

Di Kroasia, ribuan orang berkumpul di Ibu Kota Zagreb, membawa bendera, simbol nasionalis dan agama, bersama dengan spanduk menentang vaksinasi dan pembatasan kebebasan orang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas