Kelompok Tak Dikenal Gempur Truk dan Pos Militer Kelompok Kurdi Suriah
Konflik bersenjata Suriah masih berlanjut di wilayah timur laut yang dikontrol AS dan sekutu Kurdinya.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Mereka tiba di Daraa baru-baru ini. Terlepas dari proses rekonsiliasi yang disponsori Rusia baru-baru ini di Daraa, situasi di kegubernuran tetap sedikit tidak stabil.
Salah satu insiden keamanan terbaru adalah pengeboman yang menargetkan perlintasan perbatasan Nassib dengan Yordania.
Sementara, lebih dari 5.000 orang sejauh ini telah bergabung dengan proses rekonsiliasi baru di Provinsi Deir Ezzor, Suriah timur.
Kabar ini diwartakan Kantor Berita Arab Suriah (SANA) yang dikelola pemerintah pada 21 November.
Pihak berwenang Suriah meluncurkan proses itu tepat seminggu yang lalu berkoordinasi dengan para pemimpin suku setempat termasuk Sheikh Nauaf al-Bashir, kepala suku Al Baggara dan salah satu pemimpin paling terkemuka di Suriah timur dan timur laut.
Sebuah pusat rekonsiliasi besar dibuka di kota Deir Ezzor. Proses rekonsiliasi memberikan kesempatan kedua bagi semua warga sipil dan personel militer yang dicari oleh pihak berwenang untuk menghindari dinas militer atau meninggalkan jajaran Tentara Arab Suriah.
Pasukan Demokrat Suriah (SDF), yang menguasai Deir Ezzor timur laut, timur dan tenggara, tidak bekerja sama dengan proses rekonsiliasi.
Kelompok yang didukung AS itu memperingatkan para pejuangnya serta pekerja sipil dalam pemerintahannya agar tidak bergabung dalam proses tersebut.
Terlepas dari peringatan tersebut, banyak orang melakukan perjalanan dari daerah yang dikuasai SDF ke kota Deir Ezzor untuk bergabung dengan proses rekonsiliasi.
Menurut SANA, proses rekonsiliasi, yang dimaksudkan untuk lebih menstabilkan Deir Ezzor, akan berlanjut setidaknya untuk beberapa hari mendatang.(Tribunnews.com/Southfront.org/xna)