Korps Marinir AS Catat Rekor Vaksinasi Covid-19 Terburuk di Militer
Korps Marinir Amerika Serikat (AS) tampaknya 'telah diatur' untuk memiliki catatan vaksinasi virus corona (Covid-19) terburuk diantara cabang-cabang
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Korps Marinir Amerika Serikat (AS) tampaknya 'telah diatur' untuk memiliki catatan vaksinasi virus corona (Covid-19) terburuk diantara cabang-cabang militer negara itu.
Karena ribuan personel aktif, ditetapkan untuk melewatkan tenggat waktu vaksinasi secara penuh pada 28 November mendatang.
Menurut pernyataan Korps Marinir AS pada hari Minggu kemarin, sekitar 91 persen personel aktif telah divaksinasi penuh dan 94 persen divaksinasi sebagian pada Rabu lalu.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (22/11/2021), anggota layanan militer dianggap divaksinasi secara lengkap jika telah melewati batas 14 hari mendapatkan satu suntikan Johnson & Johnson atau 14 hari setelah dosis kedua vaksin Pfizer maupun Moderna.
Ini mengindikasikan bahwa 'sudah terlambat' bagi banyak personel Korps Marinir untuk menyelesaikan proses vaksinasi sebelum masa tenggat waktu.
Baca juga: Rencana Komandan Korps Marinir Dijabat Pati Bintang 3, Panglima TNI: Tunggu Keputusan Presiden
Sementara itu, Angkatan Laut AS memiliki tingkat vaksinasi tertinggi pada capaian 96,7 persen personel tugas aktif yang divaksinasi penuh, diikuti oleh Angkatan Udara pada 96,4 persen.
Sedangkan seorang juru bicara Angkatan Darat negara itu mengatakan 92 persen tentara angkatan ini yang bertugas aktif telah divaksinasi secara penuh.
Batas waktu Angkatan Darat adalah 15 Desember mendatang untuk vaksinasi bagi personel tugas aktif, lalu 30 Juni untuk personel Garda Nasional.
Menurut sebuah memo, Sekretaris Angkatan Darat AS Christine Wormuth memperingatkan pada Selasa lalu bahwa para tentara termasuk anggota Garda Nasional yang menolak untuk divaksinasi, tidak akan diperpanjang masa layanannya.
Namun mereka bisa mendapatkan pengecualian, jika memiliki 'faktor yang disetujui'.
Peringatan tersebut muncul saat Gubernur Oklahoma dari Partai Republik, Kevin Stitt menentang mandat federal dan mengatakan bahwa dirinya tidak akan meminta anggota Garda Nasional di negara bagiannya untuk divaksinasi.
Sementara itu, politisi lainnya dari Partai Republik yang menentang mandat vaksin termasuk diantaranya Senator Ted Cruz yang menanggapi memo Wormuth pada Sabtu lalu.
Ia menuliskan cuitan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden tengah 'menganiaya' personel militer melalui tindakan pemaksaan vaksinasi.
"Administrasi Biden menganiaya tentara kita, ini tidak baik untuk Amerika," cuit Cruz.
Selain terhadap personel militer, pemerintahan Biden juga mengamanatkan vaksinasi untuk sebagian besar pegawai federal, kontraktor, dan tenaga kesehatan.
Baru-baru ini, Gedung Putih mengatakan bahwa pemerintah turut mewajibkan vaksinasi bagi bisnis pengusaha swasta yang memiliki setidaknya 100 pekerja.
Selain vaksinasi, pemerintahan Biden akan memberikan mandat pengujian (testing) Covid-19 secara mingguan, sebuah aturan yang telah ditentang di pengadilan negara itu.
Saat ini, hampir 60 persen warga Amerika telah divaksinasi secara penuh.