Pangeran Mohammed bin Nayef, Eks Putra Mahkota Saudi Dikabarkan Meninggal di Penjara
Pangeran Mohammed bin Nayef digeser dari kedudukan Putra Mahkota setelah Raja Salman memilih Pangeran Mohammad bin Salman sebagai calon pewaris tahta.
Editor: Setya Krisna Sumarga
![Pangeran Mohammed bin Nayef, Eks Putra Mahkota Saudi Dikabarkan Meninggal di Penjara](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pangeran-mohammed-bin-nayef.jpg)
Bin Nayef ditahan tanpa tuduhan. Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada NBC News pada akhir Juni ada bukti bin Nayef ditahan baru-baru ini di kompleks pemerintah di sebelah Istana al-Yamamah di Riyadh.
Lokasi penahanannya hanya hanya beberapa ratus meter dari tempat Pangeran MBS biasa menjamu pejabat asing.
Dua orang yang mengetahui situasinya, yang meminta identitasnya dilindungi mengatakan Bin Nayef terakhir tidak bisa berjalan tanpa bantuan.
"(Dia) tidak diizinkan keluar dan dibatasi di wilayahnya sendiri," kata salah satu sumber. "Selama hari itu, dia tidak melihat siapa pun dan tidak diizinkan mengakses dokter pribadi atau perwakilan hukumnya," katanya.
Persaingan sengit terjadi di lingkaran elite kerajaan Saudi yang masih satu klan. Kemunculan Pangeran Mohammad bin Salman sebagai putra mahkota menghadirkan serangkaian tindakan keras yang selama ini belum pernah terjadi.
Jauh sebelum geger suksesi kerajaan, Putra Mahkota Saudi Nayef bin Abdul Aziz al-Saud, lebih dulu meninggal sebelum ia menerima kekuasaan dari Raja Abdullah
Tokoh kuat Saudi yang menjabat Mendagri dan memimpin perang melawan Al Qaeda meninggal di Jenewa, Swiss pada 16 Juni 2012.
Meninggalnya Nayef membuat jalan Pangeran Salman bin Abdul Aziz al Saud menuju kursi raja jadi lempang sepeninggal raja Abdullah.
Pangeran Salman saat itu menjabat Gubernur Riyadh, sebelum kemudian didapuk jadi Menteri Pertahanan.
Seperti Pangeran Nayef, Pangeran Salman adalah satu di antara sekelompok bersaudara yang disebut Sudeiri tujuh, semuanya lahir dari Hassa al-Sudeiri.
Perempuan ini istri favorit Raja Abdul Aziz al-Saud, yang mendirikan kerajaan Saudi pada 1932. Pangeran Salman diyakini memiliki masalah punggung, tetapi tidak ada penyakit yang mengancam jiwa.
“Pangeran Nayef adalah tokoh besar dalam sistem selama 40 atau 50 tahun terakhir,” kata Khalid al-Dakhil, seorang analis politik Saudi.(Tribunnews.com/FARS/xna)