Soal Rudal Hipersonik, China Lebih Unggul daripada Amerika dan Rusia
Senjata tersebut seakan menegaskan kemampuan China yang sangat pesat dalam bidang militer.
Editor: Malvyandie Haryadi
Jenderal John Hyten, jenderal nomor dua di Pentagon, mengatakan kepada CBS News pekan lalu, uji coba senjata hipersonik China pada Juli lalu, dan yang kedua tiga minggu kemudian, "harus menciptakan rasa urgensi" di Amerika Serikat.
Senjata nuklir
Awal November, sebuah laporan terbaru Pentagon, yang terbit Rabu (3/11), dengan terbuka mengungkapkan perkembangan senjata nuklir China saat ini lebih cepat dari perkiraan.
Ini bisa segera mempersempit kesenjangan dengan Amerika Serikat.
Dilansir dari Channel News Asia, Pentagon menduga China dapat memiliki 700 hulu ledak nuklir pada 2027, dan melonjak hingga 1.000 di 2030.
Jumlah itu dua setengah kali lebih banyak dari yang diprediksi Pentagon tahun lalu.
Tahun lalu, Pentagon mengatakan, China memiliki sekitar 200 hulu ledak dan akan menggandakannya pada 2030.
Dalam beberapa bulan terakhir, peneliti menerbitkan foto-foto satelit dari silo rudal nuklir baru di China Barat.
"Republik Rakyat China berinvestasi pada, dan memperluas, jumlah platform pengiriman nuklir berbasis darat, laut, dan udara dan membangun infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung ekspansi besar kekuatan nuklirnya," ungkap Pentagon.
Berita ini tayang di Kontan dengan judul: AS dan Rusia tidak punya, ini kemampuan rudal hipersonik China