Kru Tolak Karantina Covid-19, Cathay Pacific Batalkan Sejumlah Penerbangan
Cathay Pacific mengumumkan kepada ribuan calon penumpang dengan tujuan Hong Kong bahwa penerbangan mereka telah ditunda, ini alasannya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Satu di antara maskapai penerbangan terkemuka di Asia terpaksa mengubah beberapa layanan penumpang yang sudah dijadwalkan menjelang Natal.
Cathay Pacific mengumumkan kepada ribuan calon penumpang dengan tujuan Hong Kong bahwa penerbangan mereka telah ditunda.
Alasannya yakni tidak semua awak pesawat menerima aturan karantina wilayah yang ketat.
Melansir Independent.co.uk, saat ini pemerintah Hong Kong tengah mengupayakan rekor Zero Covid, dengan demikian harapannya perbatasan China daratan itu dapat dibuka kembali.
Cathay Pacific meminta awak kabin dan pilot untuk ikut andil menjadi sukarelawan melaksanakan sistem Close Loop, yang artinya mereka bekerja selama tiga minggu dan hanya tinggal sebentar di hotel khusus untuk karantina di Hong Kong, sebelum mereka kembali.
Baca juga: Cegah Tertular Virus Corona dari Penumpang, Pramugari Cathay Tuntut Kenakan Masker
Baca juga: Pandemi Covid-19 Bikin Bisnis Cathay Pacific Merugi Rp 40 Triliun
Namun, tidak ada cukup sukarelawan yang mau menjalankan jadwal Close Loop yang direncanakan karena mereka enggan jauh dari keluarga saat Natal.
Akibatnya, satu dari tiga penerbangan Close Loop akan dibatasi untuk angkutan barang, bukan penumpang.
Juru bicara Cathay Pacific mengatakan pembatasan operasional dan perjalanan yang berlaku terus membatasi kemampuan manajemen mengoperasikan penerbangan sesuai rencana.
“Kami sedang mengkonsolidasikan jadwal penerbangan penumpang untuk Desember 2021, termasuk membatalkan sejumlah penerbangan ke Hong Kong," tutur Cathay Pacific.
Baca juga: Jerman Laporkan Total Kematian Akibat Covid Lewati 100.000 Jiwa
Baca juga: Mengenal Omicron, Varian Baru Covid-19 yang Terdeteksi di Afrika Selatan, Berpotensi Lebih Menular
“Kami akan berkomunikasi dengan pelanggan yang terkena dampak selama beberapa hari mendatang, dan akan berusaha untuk mengatur pemesanan alternatif pada penerbangan yang tiba pada hari yang sama dengan penerbangan yang dijadwalkan semula untuk meminimalkan gangguan pada perjalanan mereka," jelasnya.
“Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada pelanggan kami saat mereka melakukan perjalanan menjelang musim perayaan, dan kami menghargai pengertian mereka," terang Cathay Pacific.
“Sebagai maskapai domestik Hong Kong, kami berkomitmen penuh untuk melindungi dan meningkatkan status hub penerbangan Hong Kong dan untuk menjaga arus orang dan kargo antara Hong Kong dan seluruh dunia bergerak meskipun situasi menantang yang dihadirkan oleh pandemi," ungkapnya.
Pilot terinfeksi Covid di Jerman
Belum lama ini diberitakan, tiga pilot kargo Cathay Pacific dinyatakan positif terpapar virus corona setelah tiba dari Frankfurt.
Cathay Pacific lantas memecat tiga pilot setelah mereka terinfeksi virus corona tersebut.
Dijelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan internal menemukan pilot terlibat dalam "pelanggaran serius" terkait prosedur Covid-19 selama "layover di luar negeri".
"Setelah penyelidikan kasus-kasus ini, sayangnya, temuan menunjukkan pelanggaran serius terhadap persyaratan selama awak singgah di luar negeri," kata pernyataan itu, dikutip Tribunnews dari CNN,
Baca juga: Raja Thailand Terbang ke Jerman, Bawa Rombongan 250 Orang dan 30 Ekor Anjing Pudel
"Orang-orang yang bersangkutan tidak lagi dipekerjakan oleh Cathay Pacific," kata pernyataan itu.
Cathay tidak memberikan deskripsi lebih rinci tentang apa yang dimaksud dengan "pelanggaran serius" yang para pilot itu lakukan.
Maskapai mengatakan akan terus meninjau protokol perusahaan setelah insiden itu.
"Keamanan dan kesejahteraan pelanggan, karyawan, dan komunitas kami tetap menjadi prioritas mutlak kami," katanya.
Penemuan infeksi menyebabkan lebih dari 150 karyawan Cathay lainnya, termasuk pilot dan pramugari, serta banyak anggota rumah tangga dan kontak masyarakat, dikirim ke fasilitas karantina pemerintah selama tiga minggu.
Baca juga: Daftar Negara Eropa yang Lolos ke Piala Dunia 2022: Jerman, Inggris, hingga Spanyol
“Sebagai hasil dari temuan ini, kami telah meminta pemerintah untuk meninjau kembali keputusan untuk menempatkan kelompok tertentu ke dalam karantina pemerintah,” kata Cathay, dikutip Tribunnews dari Guardian.
Hong Kong telah mencatat hampir tidak ada kasus virus corona lokal dalam beberapa bulan terakhir tetapi pihak berwenang telah memperketat aturan karantina.
Wilayah ini mengikuti jejak Beijing dalam mempertahankan pembatasan perjalanan yang ketat, berbeda dengan tren global untuk membuka diri dan hidup dengan virus corona.
Baca juga: Berita Foto : Kesibukan Tenaga Medis Menangani Covid-19 di Jerman
Pemerintah kota berharap aturan yang lebih ketat akan meyakinkan China, sumber utama pertumbuhan ekonominya, untuk secara bertahap membuka perbatasannya dengan Hong Kong.
Berita lain terkait Cathay Pacific
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)