Reaksi Dunia dengan Varian Omicron: Israel Tutup Perbatasan hingga Belanda Selidiki Puluhan Kasus
Varian Covid-19 baru yang dinamai Omicron menyebabkan pemerintah dunia kembali siaga dengan penyebarannya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Varian Covid-19 baru yang dinamai Omicron menyebabkan pemerintah dunia kembali siaga dengan penyebarannya.
Mutasi Covid-19 yang berpotensi lebih menular ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Hingga kini, Inggris, Jerman, Israel, Italia, Republik Ceko, Hong Kong, hingga sebagian negara Eropa telah mendeteksi kasusnya.
Lantas apa saja tanggapan dari negara-negara di dunia terkait varian baru ini?
1. Israel Tutup Perbatasan
Israel langsung menutup perbatasannya dari semua orang asing.
Dilansir CNN, warga Israel yang kembali dari negara daftar merah, salah satunya Afrika Selatan, wajib melakukan isolasi mandiri selama 7 hari di hotel.
Kementerian Kesehatan Israel mengatakan, ada 7 kasus suspect varian Omicron di negaranya saat ini.
Salah satu kasus itu ditemukan dari seseorang yang kembali dari Malawi.
2. Australia Tes para Pelancong
Sementara itu, Australia melakukan tes untuk mendeteksi para pelancong dari Afrika Selatan yang dinyatakan positif Covid-19 apakah mereka terjangkit varian Omicron.
"Pengurutan genom yang mendesak sedang dilakukan untuk menentukan apakah mereka telah terinfeksi oleh varian Omicron B.1.1.529 baru yang menjadi perhatian," pernyataan Kementerian Kesehatan New South Wales.
Penumpang lain dalam penerbangan dianggap sebagai kontak dekat dan diimbau untuk segera melakukan tes.
Australia telah melarang kedatangan warga asing dari 9 negara Afrika dalam 14 hari terakhir, termasuk Afrika Selatan, Lesotho, Botswana, dan Zimbabwe.
3. Korea Selatan Batasi Pelancong
Sementara itu, Korea Selatan telah memberlakukan pembatasan pada pelancong dari 8 negara Afrika bagian selatan, jelas Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Sabtu.
Warga negara asing yang bepergian dari Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Eswatini, Malawi dan Mozambik dilarang memasuki Korea Selatan, kata badan tersebut.
Penerbitan visa untuk warga negara dari negara-negara tersebut juga ditangguhkan sementara.
Warga negara Korea yang masuk dari negara-negara tersebut juga harus dikarantina di fasilitas yang ditunjuk pemerintah selama 10 hari.
4. Sejumlah Negara Eropa Mendeteksi Kasus Omicron
Wabah Covid-19 varian Omicron telah menyebar ke sejumlah negara Eropa.
Dilaporkan CNN, suspect Omicron ditemukan di Innsbruck, Austria barat dari seorang pelancong yang baru tiba dari Afrika Selatan, lapor pemerintah setempat pada Sabtu (27/11/2021).
Sampelnya telah dikirim ke Ibukota Wina dan hasilnya akan ada dalam beberapa hari ke depan.
Di Ceko, para ilmuwan di Rumah Sakit Regional di Liberec mengatakan bahwa satu kasus varian Omicron terdeteksi dari seorang pelancong yang tiba dari Namibia.
Delapan orang lain yang bepergian dengan orang yang terinfeksi juga sedang diperiksa untuk Covid-19 dan jenis variannya.
Pada Sabtu (27/11/2021) lalu, Inggris, Jerman, dan Italia mendeteksi kasus Omicron perdananya.
Dua kasus terkonfirmasi di Inggris, dua kasus di Jerman, dan satu kasus di Italia.
Puluhan kasus lainnya disebut muncul di Belanda dan Republik Ceko.
Otoritas kesehatan Belanda saat ini tengah menyelidiki apakah 61 orang dari Afrika Selatan yang positif Covid-19 pada Jumat terinfeksi dengan varian baru.
5. Amerika Serikat Menduga Sudah Ada Kasus Omicron
Pakar penyakit menular AS, Dr Anthony Fauci, menilai varian baru Omicron kemungkinan sudah ada di Amerika Serikat, namun belum terdeteksi.
Berdasarkan mutasi yang diidentifikasi oleh para peneliti, Fauci mengatakan strain ini "kemungkinan akan lebih menular" daripada yang lain, termasuk varian Delta yang sangat menular.
Sebagai tanggapan, Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa pelancong dari delapan negara Afrika Selatan akan dilarang memasuki AS mulai Senin.
Varian Omicron oleh WHO dinyatakan sebagai "varian perhatian" atau (variant of concern).
Ini lantaran berpotensi lebih menular daripada varian Covid-19 sebelumnya.
Kendati demikian, para ahli juga belum mengetahui apakah Omicron menyebabkan penyakit lebih atau kurang parah dari jenis lainnya.
Kepala Petugas Medis Inggris, Chris Witty, mengatakan pada konferensi pers bahwa masih ada banyak ketidakpastian soal Omicron, tetapi "ada kemungkinan yang masuk akal bahwa setidaknya akan ada beberapa tingkat vaksin yang lolos dengan varian ini".
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)