Covid 19 Picu Kelaparan di Amerika Latin dan Karibia ke Level Tertinggi dalam 15 Tahun Terakhir
Prevalensi kelaparan di Amerika Latin dan Karibia saat ini mencapai 9,1 persen, tertinggi dalam 15 tahun terakhir
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) pada Selasa kemarin mengatakan bahwa kelaparan di Amerika Latin dan Karibia mencapai level tertinggi sejak 2000.
Terutama karena dipicu munculnya pandemi virus corona (Covid-19) yang telah berlangsung sejak awal 2020.
"Menurut Gambaran Daerah Ketahanan Pangan dan Gizi 2021, hanya dalam waktu satu tahun dan dalam konteks pandemi Covid-19, jumlah orang yang hidup dengan kelaparan meningkat 13,8 juta, mencapai total 59,7 juta orang," kata PAHO dalam siaran persnya.
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (1/12/2021), prevalensi kelaparan di Amerika Latin dan Karibia saat ini mencapai 9,1 persen, tertinggi dalam 15 tahun terakhir.
Baca juga: Cemas Sebagian Besar Warga Afghanistan Bakal Kelaparan, Pemimpin Taliban Minta Bantuan Dunia
Meskipun sedikit di bawah rata-rata dunia yang mencapai sebesar 9,9 persen.
"Hanya antara 2019 dan 2020, prevalensi kelaparan ini meningkat 2 poin persentase," jelas PAHO.
Selain itu, 4 dari setiap 10 orang di kawasan ini mengalami kerawanan pangan level sedang hingga parah pada 2020, angkanya 60 juta lebih banyak dari tahun sebelumnya.
"Meningkat 9 poin persentase, kenaikan paling mencolok dalam kaitannya dengan kawasan dunia lainnya," papar PAHO.
Tinjauan Regional PBB tentang Ketahanan Pangan dan Gizi 2021 ini diproduksi bersama oleh 6 badan yang berada di bawah PBB, termasuk PAHO.
Ini menyerukan tindakan mendesak yang harus dilakukan negara-negara di kawasan untuk membuat sistem pertanian pangan mereka lebih efisien, tangguh, inklusif dan berkelanjutan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.