Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

14 Warga Sipil Tewas Ditembaki Tentara India, Jadi Korban Salah Tembak Usai Dikira Militan

Sedikitnya 14 warga sipil tewas usai terjadi penembakan salah sasaran oleh anggota militer India.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in 14 Warga Sipil Tewas Ditembaki Tentara India, Jadi Korban Salah Tembak Usai Dikira Militan
AFP / TAUSEEF MUSTAFA
Anggota pasukan paramiliter India berjaga di Srinagar, ibu kota Jammu di dekat perbatasan Kashmir. (AFP / TAUSEEF MUSTAFA) 

TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 14 warga sipil tewas usai terjadi penembakan salah sasaran oleh anggota militer India.

Dilansir Reuters, pasukan tentara India melepaskan tembakan membabi buta kepada rombongan warga di negara bagian Nagaland, jelas pejabat pemerintahan dan militer pada Minggu (5/12/2021). 

Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah mengaku sedih mendengar insiden pada Sabtu (4/12/2021) itu.

Kepala Menteri Nagaland, Neiphiu Rio mengatakan bahwa penyelidikan akan dilakukan.

Baca juga: Mulai Besok Warga Negara Jepang yang Ada di Amerika, India, Yunani & Rumania Tak Boleh Masuk Jepang

Baca juga: Dokter di India Mogok Kerja karena Khawatir Varian Omicron Picu Gelombang Ketiga Covid-19

Tentara India.
Tentara India. (Istimewa)

Pihak-pihak yang bertanggung jawab juga akan dihukum.

Menurutnya itu adalah insiden kegagalan intelijen.

"Insiden malang yang mengarah pada pembunuhan warga sipil di Oting sangat terkutuk," cuitnya.

Berita Rekomendasi

Sedikitnya belasan warga sipil dan beberapa anggota pasukan keamanan terluka dalam serangan itu, jelas pejabat Kementerian Pertahanan di New Delhi.

Warga di Nagaland sudah lama menuding militer salah sasaran dan mengira warga sipil anggota militan.

Bahkan tentara kerap menyerang penduduk lokal saat melakukan operasi anti-pemberontak.

Kronologi Kejadian

Insiden itu terjadi di sekitar Desa Oting yang berbatasan dengan Myanmar.

Lokasi itu merupakan tempat operasi kontra-pemberontakan pasukan paramiliter bernama Assam Rifles.

Penembakan dimulai ketika sebuah truk yang membawa 30 atau lebih pekerja tambang batu bara melewati area kamp Assam Rifles.

"Pasukan mendapat info dari intelijen tentang beberapa gerakan militan di daerah itu."

"Saat melihat truk,mereka mengira para penambang sebagai pemberontak dan melepaskan tembakan yang menewaskan enam pekerja," kata pejabat senior polisi kepada Reuters.

"Setelah berita penembakan menyebar di desa, ratusan warga suku mengepung kamp."

"Mereka membakar kendaraan Assam Rifles dan bentrok dengan polisi menggunakan senjata mentah," katanya.

Anggota Assam Rifles membalas dalam serangan kedua.

Pasukan Paramiliter India bersiaga di dekat tempat di mana dua tentara India tewas dalam serangan militan di daerah Lawaypora di Srinagar, Kashmir yang Dikelola India pada 25 Maret 2021. Menurut laporan, militan menembaki partai Pasukan Polisi Cadangan Pusat (CRPF) secara kritis melukai tiga tentara di mana dua orang kemudian menyerah karena cedera.
Pasukan Paramiliter India bersiaga di dekat tempat di mana dua tentara India tewas dalam serangan militan di daerah Lawaypora di Srinagar, Kashmir yang Dikelola India pada 25 Maret 2021. Menurut laporan, militan menembaki partai Pasukan Polisi Cadangan Pusat (CRPF) secara kritis melukai tiga tentara di mana dua orang kemudian menyerah karena cedera. (MUZAMIL MATTOO / NURPHOTO / NURPHOTO MELALUI AFP)

Baca juga: Kekurangan Perawat, Jerman Kejar Tenaga Kesehatan Sampai ke India

Baca juga: India Umumkan Dua Kasus Pertama Varian Omicron

Bentrokan tersebut mengakibatkan delapan warga sipil tewas dan satu anggota militer kehilangan nyawa.

Dalam beberapa tahun terakhir India mencoba membujuk Myanmar untuk mengusir pemberontak dari pangkalan di hutan lebat di wilayah itu, yang berbatasan dengan Nagaland, Manipur dan Arunachal Pradesh.

Pasukan pemerintah memerangi puluhan kelompok pemberontak etnis di timur laut terpencil India yang tuntutannya berkisar dari tanah air merdeka hingga otonomi maksimum di India.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas