Kronologi Penembakan Oxford High School, Kado Natal yang Dibeli Saat Black Friday, Tewaskan 4 Siswa
Berikut Tribunnews rangkum kronologi insiden penembakan di Oxford High School, Michigan, yang menewaskan 4 siswa dan melukai beberapa orang lainnya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pengawas distrik meminta penyelidikan independen atas insiden penembakan di Oxford High School, Michigan, setelah siswa 15 tahun menembak mati empat temannya.
Kejadian mengerikan itu terjadi pada Selasa sore (30/11/2021).
Pelaku penembakan, Ethan Crumbley menghadapi tuduhan sebagai orang dewasa.
Ethan didakwa pasal terorisme dan pembunuhan tingkat pertama.
Baca juga: Siswa 15 Tahun Didakwa Pembunuhan dan Terorisme atas Penembakan di Oxford High School Michigan
Baca juga: Pengacara Tim Kampanye Trump Berhenti Gugat Michigan
Pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah selama dakwaannya Rabu (1/12/2021).
Sehubungan dengan dugaan tindakan sang putra, orang tua Ethan, James dan Jennifer Crumbley, masing-masing didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tidak sengaja.
"Penembakan itu merenggut nyawa Madisyn Baldwin (17), Tate Myre (16), HanaSt. Juliana (14), dan Justin Shilling (17)," kata pihak berwenang.
Tim Throne, Kepala Distrik Oxford Community Schools, menulis rinican kejadian dalam surat laporan pada Sabtu (4/12/2021).
"Kronologi rinci tentang penembakan itu sangat penting bagi para korban, staf, dan seluruh komunitas kami," ungkapnya.
"Untuk itu saya meminta penyelidikan pihak ketiga dilakukan, sehingga tidak ada yang terlewatkan," katanya dalam surat yang ditujukan kepada komunitas Oxford.
Baca juga: Orang Tua Tersangka Penembakan di Oxford High School Didakwa Pasal Pembunuhan Tidak Sengaja
Baca juga: Seorang Siswa Melepaskan Tembakan di Sekolah Oxford, Tiga Orang Tewas dan 8 Terluka
Dilansir dari CNN, berikut ini Tribunnews rangkum kronologi insiden penembakan di Oxford High School, Michigan:
Sehari sebelum penembakan
Pada Senin (29/11/2021), selama mengikuti kelas, seorang guru mengetahui tersangka (Ethan) melihat foto-foto amunisi di ponselnya.
Hal itu mendorong pihak sekolah untuk mengadakan pertemuan dengan konselor dan anggota staf.
Selama diskusi, Ethan memberi tahu bahwa ia dan ibunya belum lama ini mengunjungi lapangan tempak.
"Olahraga menembak adalah hobi keluarga," ungkap Throne dalam surat itu.
Sekolah lantas mencoba menghubungi orang tua Ethan untuk mengonfirmasi ceritanya.
Setelah pihak sekolah menghubungi Jennifer Crumbley tentang masalah putranya yang mencari amunisi lewat web, ia mengirim pesan kepada sang putra.
Jaksa mengatakan, sang ibu menulis demikian: "LOL, aku tidak marah padamu. Kamu harus belajar untuk tidak ketahuan".
Baca juga: Seorang Siswa Melepaskan Tembakan di Sekolah Oxford, Tiga Orang Tewas dan 8 Terluka
Pagi hari sebelum penembakan
Kemudian, di Selasa pagi (30/11/2021), seorang guru memberi tahu konselor sekolah dan pihak berwenang lainnya tentang "gambar dan pernyataan tertulis yang dibuat Ethan.
Namun, Ethan mengklaim bahwa gambar yang memancing perhatian sebagai bagian dari video games yang ia rancang.
Throne mengungkapkan, Ethan berencana mengejar desain video games sebagai karir masa depan.
Setelah pertemuan itu berakhir, Ethan tinggal di kantor selama satu setengah jam.
Staf sekolah memanggil orang tuanya dan menunggu mereka tiba di sekolah.
Sambil menunggu, Ethan mengatakan ia khawatir terlambat mengerjakan pekerjaan rumahnya,
"Ia kemudian mengerjakan tugas sainsnya saat berada di kantor," tulis surat laporan tersebut.
"Konselor tidak percaya siswa tersebut membahayakan orang lain, sebab ia tampak tenang," kata Throne.
Setelah orang tua Ethan tiba di sekolah, konselor mengajukan pertanyaan untuk menyelidiki perilaku siswa itu.
Jawaban yang diberikan membuat konselor kembali menyimpulkan bahwa Ethan tidak berniat melakukan tindakan menyakiti diri sendiri atau menyakiti orang lain.
"Konselor sekolah memberi tahu orang tua bahwa mereka harus mencari konseling untuk putra mereka dalam waktu 48 jam, jika tidak, sekolah akan menghubungi Layanan Perlindungan Anak," tulis Throne.
Ketika diminta untuk membawa pulang anak mereka selama sisa hari itu, Throne mengatakan orang tua siswa "dengan tegas menolak,".
Mereka lantas meninggalkan putra mereka untuk "kembali bekerja."
Mengingat siswa tersebut tidak memiliki tindakan disipliner dalam catatannya, konselor sekolah memutuskan untuk mengizinkannya kembali ke kelasnya, daripada mengirimnya ke tempat yang mereka pikir akan menjadi rumah kosong, Throne menjelaskan.
"Sementara kami memahami keputusan ini telah menyebabkan kemarahan, kebingungan dan pertanyaan yang dapat dimengerti, para konselor membuat penilaian berdasarkan pelatihan profesional dan pengalaman klinis mereka dan tidak memiliki semua fakta yang kita ketahui sekarang," katanya.
Baca juga: Penembakan di Oxford: 3 Tewas dan 6 Terluka, Tersangka Seorang Siswa Berusia 15 Tahun
Insiden penembakan
Jaksa Oakland County, Karen McDonald, yang memimpin kasus tersebut, mengatakan Ethan diduga menyimpan senjata yang ia gunakan dalam ranselnya.
Dalam suratnya, Throne mengatakan tidak tahu apakah pistol itu ada di ransel siswa atau tidak karena "belum dikonfirmasi".
Ethan mulai menembakkan pistol saat ratusan siswa berada di lorong sekolah yang mengubungkan kelas satu dengan yang lain," ungkap Throne.
Sebelum Ethan dapat mencapai lorong utama, para siswa dan staf yang telah menyelamatkan diri ke ruang kelas mengunci pintu dan mendirikan barikade darurat.
"Tersangka tidak bisa mendapat akses ke ruang kelas itu," jelas Throne.
Berdasarkan rekaman video penembakan, terlihat bahwa staf dan siswa merespin secara efisien kejadian tersebut.
Throne juga memuji sikap yang patut dipuji dalam mencegah kematian dan cedera lebih parah itu.
Ethan dan orang tuanya menghabiskan Sabtu malam di penjara Oakland County yang sama, tetapi dipisahkan.
James dan Jennifer Crumbley mengaku tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan tidak disengaja selama dakwaan Sabtu pagi.
Jaksa mengatakan James Crumbley membeli pistol yang diduga digunakan putranya dalam penembakan itu - pistol semi-otomatis 9mm Sig Sauer SP2022 - empat hari sebelumnya, pada Black Friday.
Tak lama setelah itu, Ethan Crumbley memposting gambar pistol di akun Instagram dan menuliskannya, "Baru saja mendapatkan hadiah terindah saya hari ini. SIG SAUER 9mm" dengan emoji hati-mata, kata McDonald.
Jennifer Crumbley juga memposting tentang pistol di media sosial, menyebutnya "hadiah Natal barunya," lanjut McDonald.
Seorang hakim Oakland County menetapkan jaminan untuk James dan Jennifer Crumbley masing-masing $500.000.
Berita lain terkait dengan Aksi Penembakan di Oxford High School
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)