Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pencipta Vaksin AstraZeneca Ingatkan Soal Pandemi yang Lebih Mematikan Dibanding Covid-19

Salah satu ilmuwan pencipta vaksin AstraZeneca memperingatkan akan potensi munculnya pandemi yang lebih mematikan daripada Covid-19.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Pencipta Vaksin AstraZeneca Ingatkan Soal Pandemi yang Lebih Mematikan Dibanding Covid-19
AFP
Pelancong internasional yang mengenakan alat pelindung diri (APD) tiba di Bandara Tullamarine Melbourne pada 29 November 2021 saat Australia mencatat kasus pertama varian Omicron dari Covid-19 

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu ilmuwan pencipta vaksin AstraZeneca memperingatkan akan potensi munculnya pandemi yang lebih mematikan daripada Covid-19.

Sehingga, dunia harus belajar dari wabah yang terjadi saat ini.

Dilansir Reuters, ilmuwan Inggris bernama Sarah Gilbert ini juga mengimbau agar dunia siap dengan serangan virus berikutnya di masa depan. 

Virus corona penyebab Covid-19 pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Virus ini dengan cepat menjangkiti berbagai negara di dunia saat itu hingga WHO menyatakannya sebagai pandemi.

Baca juga: WHO Menyarankan Tidak Menggunakan Plasma Konvalesen Untuk Mengobati Pasien Covid-19

Baca juga: Penanganan Pandemi Terkendali, Pemerintah Batalkan Kebijakan PPKM Level 3 Serentak Saat Nataru

Seorang perawat memegang botol vaksin virus corona AstraZeneca/Oxford Covid-19 di kompleks Rumah Sakit Kalayani Watthanakarun di provinsi selatan Narathiwat pada 9 Juli 2021.
Seorang perawat memegang botol vaksin virus corona AstraZeneca/Oxford Covid-19 di kompleks Rumah Sakit Kalayani Watthanakarun di provinsi selatan Narathiwat pada 9 Juli 2021. (Madaree TOHLALA / AFP)

Selama hampir dua tahun ini, pandemi Covid-19 telah melahirkan banyak mutasi atau varian dan yang terbaru varian Omicron yang diidentifikasi di Afrika Selatan.

Menurut catatan Worldometers pada Selasa (7/12/2021), wabah Covid-19 telah membunuh 5,2 juta orang dari seluruh dunia.

Berita Rekomendasi

Angka kasus mencapai 266 juta dengan 240 juta pasien dinyatakan sembuh.

"Yang benar adalah, yang berikutnya bisa lebih buruk."

"Bisa lebih menular, atau lebih mematikan, atau keduanya," kata Sarah Gilbert dalam Richard Dimbleby Lecture.

"Ini bukan kali terakhir virus mengancam hidup dan mata pencaharian kita."

Profesor vaksinologi di Universitas Oxford ini mengatakan, dunia harus memastikan lebih siap menghadapi virus berikutnya.

"Kemajuan yang telah kita buat, dan pengetahuan yang telah kita peroleh, tidak boleh hilang," katanya.

Para ahli kesehatan menilai, upaya membasmi Covid-19 di dunia tidak merata dan terfragmentasi.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas