Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

11 Warga Desa Diduga Ditembak dan Dibakar Tentara Myanmar, Sembarang Pilih Orang untuk Dihabisi

Muncul laporan di media lokal Myanmar bahwa tentara mengumpulkan dan menghabisi 11 warga di sebuah desa dengan cara ditembak dan dibakar.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in 11 Warga Desa Diduga Ditembak dan Dibakar Tentara Myanmar, Sembarang Pilih Orang untuk Dihabisi
STR / AFP
Tentara berjaga di pos pemeriksaan kompleks militer di Yangon pada 1 Februari 2021, ketika militer Myanmar menahan pemimpin de facto negara itu Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam kudeta. 

TRIBUNNEWS.COM - Muncul laporan di media lokal Myanmar bahwa tentara mengumpulkan dan menghabisi 11 warga di sebuah desa.

Dilansir The Guardian, para tentara ini juga diduga menembaki hingga membakar 11 orang tersebut.

Foto dan video viral memperlihatkan jasad para korban, yang merupakan warga Desa Don Taw di wilayah Sagaing itu, dalam kondisi hangus terbakar.

Insiden ini memicu kemarahan publik di Myanmar.

Adapun rekaman video dikatakan diambil tidak lama setelah kesebelas korban ditembak dan dibakar.

Baca juga: Berita Foto : Melihat Kamp Pelatihan Penentang Junta Militer Myanmar

Baca juga: Junta Myanmar Pangkas Hukuman Aung San Suu Kyi dari Empat Tahun Jadi Dua Tahun

Tentara berjaga di jalan yang diblokade menuju parlemen Myanmar di Naypyidaw pada 1 Februari 2021, setelah militer menahan pemimpin de facto negara itu Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam sebuah kudeta.
Tentara berjaga di jalan yang diblokade menuju parlemen Myanmar di Naypyidaw pada 1 Februari 2021, setelah militer menahan pemimpin de facto negara itu Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam sebuah kudeta. (STRINGER / AFP)

Bahkan muncul laporan beberapa korban masih dalam kondisi hidup saat disulut api.

Desa Don Taw sendiri merupakan saksi pertempuran antara junta dan milisi yang terbentuk sejak kudeta 1 Februari silam dengan misi menentang kekuasaan militer.

BERITA REKOMENDASI

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengaku prihatin dengan laporan pembunuhan 11 orang tersebut.

Dia menambahkan, "laporan yang dapat dipercaya menunjukkan bahwa lima anak termasuk di antara orang-orang yang tewas".

Meski demikian, klaim terkait kematian 11 orang ini belum bisa diverifikasi secara independen.

Sebuah akun yang diberikan kepada Associated Press oleh seseorang yang mengaku datang ke tempat kejadian, umumnya cocok dengan deskripsi insiden yang dilaporkan media independen Myanmar.

Seorang relawan di daerah itu mengatakan kepada Reuters melalui sambungan telepon bahwa pasukan militer masuk ke Desa Don Taw pada Selasa pagi.


Sementara itu, korban ditemukan tewas sekira pukul 11 pagi.

"Pasukan itu secara brutal membunuh siapa pun yang bisa mereka temukan," kata relawan itu, mengutip keterangan saksi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas