Covid-19 Varian Omicron Mengamuk di Eropa, Norwegia Berlakukan Aturan Kerja Jarak Jauh
Warga Norwegia kini dipaksa tinggal di rumah dan membatasi kontak sosial mereka dengan orang lain karena merebaknya penularan varian Omicron.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, OSLO - Pemerintah Norwegia telah mengumumkan serangkaian tindakan untuk menekan penyebaran eksplosif varian baru virus corona (Covid-19) 'Omicron'.
Tindakan baru itu termasuk menghentikan penyajian alkohol di klub malam dan rekomendasi untuk bekerja jarak jauh bila memungkinkan.
Warga Norwegia kini dipaksa tinggal di rumah dan membatasi kontak sosial mereka dengan orang lain.
Batas maksimum pada pertemuan publik dan pribadi juga turut diperkenalkan.
Begitu pula persyaratan untuk perlindungan mulut yakni tetap memakai masker saat menghadiri acara dalam ruangan.
Dikutip dari Sputnik News, Rabu (15/12/2021), Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre mengatakan dalam konferensi pers bahwa langkah-langkah tersebut akan berlaku mulai Rabu waktu setempat dan diterapkan setidaknya selama berminggu-minggu ke depan.
Baca juga: Pejabat Medis Norwegia: 3 Dosis Vaksin Tidak Cukup, Mungkin Perlu 4 Kali
"Ini jadi serius sejak kami memperkenalkan langkah-langkah baru belum lama ini, sejak saat itu infeksi meningkat tajam," kata Støre.
Varian Omicron yang menyebar secara cepat di Norwegia, kini telah menyebar pada semua kabupaten di negara itu, dengan tercatat dua kali lipat kasus selama seminggu terakhir.
Baca juga: Strain Baru Varian Delta Terdeteksi di Norwegia
Direktorat Kesehatan Norwegia melaporkan bahwa pada saat yang sama, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mencapai rekor tertinggi sejak awal pandemi, yakni 358 orang.
Selain menerapkan langkah-langkah konkret, pemerintah Norwegia juga menyuarakan rencana untuk mempercepat vaksinasi dan telah menetapkan tujuan bahwa setiap orang di atas usia 45 tahun harus menerima vaksin dosis penguat (booster) sebelum pertengahan Januari 2022.
Menurut perhitungan dari FHI, dalam tiga minggu kemungkinan akan ada antara 90.000 hingga 300.000 kasus infeksi baru harian di negara yang hanya berpenduduk 5,2 juta itu, dengan risiko hingga 200 pasien dirawat di rumah sakit baru setiap harinya jika penyebaran infeksi tidak melambat secara signifikan.
Asisten Direktur Kesehatan Espen Rostrup Nakstad pun membandingkan situasi infeksi varian Omicron ini dengan yang terjadi pada Maret 2020, sebelum program vaksinasi berlangsung.
Ia menekankan bahwa tingkat infeksi dan rawat inap telah meningkat dan vaksin tampaknya tidak memberikan perlindungan penuh terhadap varian ini.
Baca juga: Pakistan Konfirmasi Kasus Pertama Covid-10 Varian Omicron, Ditemukan di Karachi