Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa dan Rayakan Pesta selama 11 Hari Periode Berkabung
Kim Jong Un larang warga Korea Utara tertawa, rayakan pesta, & mabuk-mabukan selama 11 Hari Periode Berkabung peringati 11 tahun kematian Kim Jong il.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Korea Utara telah merahasiakan kematian pemimpinnya selama kira-kira dua hari, karena berkaitan dengan transisi kepemimpinan yang sangat berbahaya.
Beberapa jam setelah pengumuman tersebut, Partai Buruh yang berkuasa dan lembaga-lembaga negara lainnya merilis pernyataan bersama yang menyatakan, penerus terpilih adalah Kim, putra bungsunya, Kim Jong-un, yang bertanggung jawab.
Pernyataan itu menyebut putranya "penerus besar revolusi" dan "pemimpin terkemuka militer dan rakyat."
Itulah pertama kalinya Korea Utara menyebut putranya sebagai "pemimpin" sejak ayahnya sakit.
Partai Buruh mengatakan bahwa “Di bawah kepemimpinan rekan kita Kim Jong-un, kita harus mengubah kesedihan menjadi kekuatan dan keberanian, dan mengatasi kesulitan hari ini.”
Sebelumnya, Kim Jong il telah lama sakit, yaitu sejak 2008.
Dalam sebuah pernyataan yang dibacakan oleh seorang penyiar televisi Korea Utara, Kim Jong-il telah meninggal karena serangan jantung saat berada di keretanya, ketika melakukan "tur pemanduan di tempat" di lokasi yang tidak disebutkan.
Kematiannya mengakhiri 17 tahun kekuasaan atas negara paranoid yang terisolasi yang didirikan ayahnya, Kim Il-sung.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Kim Jong Un