Mengira Bocorkan Rahasia Pertahanan AS ke Agen Rusia, Ternyata ke Agen FBI yang Menyamar
Seorang teknisi kontraktor pertahanan mencoba bocorkan rahasia pertahanan AS ke agen Rusia, ternyata ke agen FBI yang menyamar
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Seorang teknisi yang bekerja pada kontraktor pertahanan federal ditangkap atas tuduhan mencoba memberikan informasi rahasia kepada seseorang yang dia pikir adalah agen Rusia, tetapi sebenarnya adalah petugas FBI yang menyamar.
Departemen Kehakiman AS mengatakan Kamis (16/12/2021) bahwa Biro Investigasi Federal (FBI) melakukan operasi penyamaran terhadap John Murray Rowe Jr (63) dari South Dakota.
Ini dilakukan setelah Rowe dipecat dari pekerjaannya karena pelanggaran keamanan dan karena dia telah diidentifikasi sebagai potensi ancaman orang dalam.
Pemerintah menyebutkan bahwa , selama periode delapan bulan yang dimulai pada Maret 2020, Rowe bertukar lebih dari 300 email dengan seorang pegawai FBI yang menyamar sebagai agen Rusia.
Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa Rowe berbagi rincian operasional tentang jet tempur militer AS dalam salah satu emailnya.
Baca juga: Amerika Serikat Rilis Dokumen Rahasia Pembunuhan John F. Kennedy
Baca juga: Iran Mendakwa Turis Prancis atas Tuduhan Spionase dan Propaganda
Sementara dalam email lainnya, ia mengatakan, “Jika saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan di sini maka saya akan bekerja untuk tim lain.”
Catatan pengadilan tidak mencantumkan siapa yang menjadi pengacara untuk Rowe.
Jaksa mengatakan Rowe telah bekerja selama hampir 40 tahun sebagai teknisi uji untuk kontraktor pertahanan dan memegang izin keamanan.
Rowe dipecat pada Maret 2018 dari sebuah perusahaan yang tidak disebutkan namanya yang terlibat dalam masalah kedirgantaraan.
Ia diduga mencoba membawa thumb drive ke ruang rahasia dan bertanya apakah dia bisa secara bersamaan memiliki izin keamanan pemerintah AS dan izin pemerintah Rusia.
Baca juga: Warga Singapura Ini Jadi Mata-mata China di AS, Kena Tuduhan Aksi Spionase untuk Kekuatan Asing
Baca juga: Iran Hukum Mati Agen Spionase Amerika dan Israel
Setelah itu, pihak berwenang mengatakan, Rowe didekati oleh agen FBI yang menyamar sebagai agen pemerintah Rusia.
Pernyataan tertulis seorang agen FBI menyebutkan bahwa mereka bertemu di sebuah hotel di South Dakota.
Saat itu, Rowe mengatakan bahwa dia tertarik untuk pindah ke Rusia dan memberikan informasi kepada pemerintahnya.
“Saya sudah mengatakan ini kepada orang-orang. Saya berkata, 'Saya akan bekerja untuk Rusia. Saya sudah mengatakan itu selama dua tahun terakhir’,” ujar Rowe, dikutip dalam pernyataan tertulis.
Agen FBI yang menyamar menjawabnya, “Kami mendengarmu. Itu sebabnya saya di sini."
Baca juga: Pfizer Klaim Karyawannya Mencuri Data Rahasia Vaksin Covid-19
Baca juga: Australia dan Korea Selatan Sepakati Kontrak Pertahanan Senilai Ratusan Juta Dolar AS
Jaksa mengatakan, Rowe kemudian mulai berkomunikasi dengan agen lain FBI yang berbasis di Philadelphia, yang menyamar sebagai agen Rusia yang sama.
Selama pertukaran email selama berbulan-bulan, Rowe berbagi informasi tentang sistem penanggulangan elektronik yang digunakan oleh jet tempur AS dan sekali lagi menyampaikan minatnya untuk pindah ke Rusia.
Dalam email lain, menurut affidavit, Rowe membahas rencana perjalanan ke Pennsylvania untuk bertemu langsung dengan agen yang menyamar serta orang lain yang dia pikir adalah agen pemerintah Rusia.
Rowe akan disidang di pengadilan federal di South Dakota pada hari Jumat (17/12/2021).
Ia ditangkap Rabu (15/12/2021) malam di Lead, South Dakota, atas tuduhan mencoba mengomunikasikan informasi pertahanan nasional untuk membantu pemerintah asing, yang berpotensi dijatuhi hukuman seumur hidup.
Baca juga: Wartawan di Jepang Dipecat Gara-gara Bocorkan Informasi kepada Wartawan Media Lain
Tuduhan terhadap Rowe muncul dua bulan setelah pasangan Maryland ditangkap dalam kasus spionase terpisah.
Dalam kasus itu, kata jaksa, Jonathan Toebbe menawarkan rahasia pemerintah kepada seseorang yang dia pikir adalah perwakilan dari pemerintah asing tetapi sebenarnya adalah agen FBI yang menyamar.
Sementara istri Toebbe, Diana, didakwa bertindak sebagai pengintai di sejumlah lokasi penyerahan data rahasia.
Namun pasangan itu mengaku tidak bersalah. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.