Sinovac Klaim Suntikan Booster akan Memberi Perlindungan 94% pada Varian Omicron
Sinovac China mengklaim pemberian dosis ketiga atau booster dari vaksin Covid-19 buatannya 94% efektif melawan varian Omicron.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Di sisi lain, orang yang divaksinasi penuh dengan Pfizer-BioNTech, lima dari 25 orang memiliki tingkat antibodi yang dapat dideteksi.
Tetapi, level tersebut 35 hingga 40 kali lebih rendah dibandingkan reaksi pada strain virus corona asli, dan mengalami pengurangan "signifikan" dibandingkan respons terhadap varian Beta dan Delta sebelumnya.
"Virus varian Omicron mampu menurunkan efektivitas dua dosis vaksin Covid-19, khususnya terhadap CoronaVac."
"Oleh karena itu, penerima vaksin Covid-19 atau bahkan pasien Covid-19 yang sembuh mungkin berisiko lebih tinggi mengalami infeksi ulang," kata para ilmuwan dalam sebuah pernyataan di situs web HKU.
"Masyarakat disarankan untuk mendapatkan dosis ketiga vaksin sesegera mungkin sambil menunggu generasi berikutnya dari vaksin yang lebih cocok," tulis mereka.
Temuan, yang hanya melihat satu aspek dari respon sistem kekebalan, menambah data baru yang menunjukkan dosis booster mungkin diperlukan untuk meningkatkan perlindungan vaksin terhadap strain Covid-19 baru.
Baca juga: Apa Itu Omicron? Varian Baru Virus Corona yang Sudah Terdeteksi di Indonesia
Baca juga: Studi di Turki: Vaksin Booster dengan Pfizer Menghasilkan Perlindungan Lebih Besar daripada Sinovac
Pfizer dan BioNTech pekan lalu mengumumkan studi laboratorium awal menunjukkan tiga dosis vaksin mereka dapat menetralkan varian Omicron, sementara dua dosis menunjukkan tingkat netralisasi yang berkurang secara signifikan.
Sebanyak 808 juta dosis vaksin CoronaVac dari Sinovac telah didistribusikan China ke seluruh dunia, menurut data Bridge Consulting yang berbasis di Beijing.
Jumlah ini tidak termasuk dosis vaksin yang diberikan di China.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.