Seorang Pria India Dipukuli hingga Tewas Gara-gara Dituduh Lakukan Penistaan di Kuil Emas
Seorang pria dipukuli hingga tewas karena diduga melakukan penistaan di Kuil Emas kota Amritsar, India.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Seorang pria di India dipukuli hingga tewas karena diduga melakukan tindakan asusila di dalam tempat suci Sikhisme.
Insiden itu terjadi selama kebaktian doa di Kuil Emas kota Amritsar, India pada hari Sabtu (18/12/2021).
Kuil Emas tersebut merupakan tempat bersejarah dan salah satu tempat suci yang paling dihormat umat Sikh.
Menurut laporan BBC, pria itu diduga menerobos masuk ke dalam tempat penyimpanan kitab suci Sikhisme, Guru Granth Sahib.
Baca juga: Ibu-ibu rumah tangga di India bunuh diri setiap 25 menit, apa sebabnya?
Baca juga: Jenderal Andika Ucapkan Belasungkawa atas Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Panglima India
Dia kemudian mengambil pedang upacara yang ditempatkan di sebelah buku.
Namun, aksi pria itu dapat digagalkan oleh penjaga dan orang-orang yang sedang berdoa.
Sikh menganggap Guru Granth Sahib tidak hanya sebagai kitab suci agama mereka tetapi juga sebagai Guru yang hidup, dan percaya bahwa itu harus diperlakukan secara hormat sebagai manusia.
Perkelahian itu terjadi sekitar pukul 17:45 waktu setempat (11:45 GMT) dan terekam kamera saat doa malam disiarkan di televisi.
Tidak diketahui persis apa yang terjadi selanjutnya.
Polisi mengatakan pria itu ditemukan tewas saat petugas tiba di tempat kejadian dan penyelidikan sedang berlangsung.
Kurang dari 24 jam kemudian, seorang pria lain dipukuli sampai mati oleh orang-orang Sikh yang menuduhnya melakukan penistaan setelah dia diduga mencoba menurunkan bendera Sikh, Nishan Sahib, dari sebuah kuil di Kapurthala, juga di negara bagian Punjab.
Media India melaporkan polisi awalnya menahan pria itu, tetapi penduduk setempat kemudian bentrok dengan polisi dan akhirnya membunuh pria itu.
Setelah insiden di Amritsar dan Kapurthala, kepala polisi negara bagian Punjab mengatakan pihaknya akan mengambil sanksi tegas.
"Tindakan tegas akan diambil terhadap semua yang mengganggu hukum dan ketertiban di Punjab," katanya dalam sebuah cuitan di Twitter.
Dalam sebuah tweet setelah insiden Kuil Emas, Ketua Menteri Punjab Charanjit Singh Channi mengatakan dia telah memerintahkan polisi untuk memnyelidiki motif yang mendasari dan konspirator nyata di balik tindakan pengecut tersebut.
Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah pria lain ditangkap karena diduga melemparkan sebuah kitab suci Sikh kecil, Gutka Sahib, ke dalam kolam buatan yang mengelilingi kuil.
Penodaan Guru Granth Sahib adalah masalah yang sangat emosional di kalangan komunitas Sikh.
Baca juga: Pagi Ini Kuil Kinkakuji di Kyoto Jepang Ditutupi Salju
Baca juga: Penyebar Konten Karikatur Nabi Muhammad Joseph Suryadi Ditetapkan Jadi Tersangka Penistaan Agama
Beberapa penodaan terjadi pada 2014 dan 2015, dan itu menjadi masalah politik utama selama pemilihan Punjab pada tahun 2017 dan 2019.
Partai Kongres yang berkuasa telah dikritik oleh lawan politik, dan banyak orang Sikh, karena gagal membawa keadilan bagi para pelanggar penodaan sebelumnya.
Balwinder Bhunder, seorang anggota parlemen untuk partai oposisi Akali Dal, mengutuk insiden terbaru pada hari Sabtu, mengatakan kepada outlet lokal NDTV bahwa itu adalah upaya yang disengaja untuk melemahkan Punjab, yang merupakan lengan pedang India.
"Beberapa orang telah menjadikannya permainan politik selama lima tahun terakhir," tambahnya.
(Tribunnews.com/Yurika)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.