Kelompok Sayap Kanan Hindu India Hancurkan Patung Yesus dan Sinterklas saat Natal
Kelompok sayap kanan Hindu di India melakukan serangkaian serangan terhadap komunitas Kristen selama perayaan Natal tahun ini.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok sayap kanan Hindu di India melakukan serangkaian serangan terhadap komunitas Kristen, dengan cara menghancurkan patung Yesus hingga Sinterklas saat perayaan Natal.
Dilansir The Guardian, beberapa acara Natal tahun ini menjadi sasaran penyerangan kelompok sayap kanan Hindu.
Mereka melancarkan kekerasan karena menuduh perayaan Natal merupakan cara untuk memaksa orang Hindu pindah agama.
Penganut Kristen merupakan minoritas di India, hanya 2% dari keseluruhan populasi di negara ini.
Sebenarnya, kekerasan terhadap umat Kristiani di India kerap terjadi setiap Natal.
Baca juga: Penyusup Kastil Windsor Ingin Bunuh Ratu Elizabeth II Sebagai Balas Dendam Kasus di India 1919
Baca juga: Meski Vaksinasi Belum Rata, India akan Berikan Suntikan Booster pada Petugas Kesehatan dan Lansia
Namun tahun ini jumlahnya meningkat.
Di Agra, negara bagian Uttar Pradesh, kelompok Hindu sayap kanan membakar patung Sinterklas di luar sekolah pimpinan misionaris.
Mereka juga menuduh misionaris Kristen menggunakan perayaan Natal untuk memikat orang masuk ke agamanya.
"Ketika Desember datang, para misionaris Kristen menjadi aktif atas nama Natal, Sinterklas dan Tahun Baru. Mereka memikat anak-anak dengan membuat Sinterklas membagikan hadiah kepada mereka dan menarik mereka ke agama Kristen," kata sekretaris jenderal regional Bajrang Dal Ajju Chauhan, salah satu kelompok sayap kanan Hindu yang memimpin protes.
Sementara itu di Assam, dua pengunjuk rasa dengan saffron, warna khas nasionalisme Hindu, memasuki gereja Presbiterian pada malam Natal dan mengganggu ibadah serta menuntut semua umat Hindu meninggalkan gedung.
"Biarkan hanya orang Kristen yang merayakan Natal," kata salah satu pria, dalam sebuah video yang viral.
"Kami menentang anak laki-laki dan perempuan Hindu yang berpartisipasi dalam acara Natal, itu melukai perasaan kami. Mereka berdandan di gereja dan semua orang menyanyikan Merry Christmas. Bagaimana agama kita akan bertahan?" tambahnya.
Polisi kemudian menangkap kedua pria dalam video itu.
Hal yang sama juga terjadi di negara bagian Haryana, tepat saat malam Natal.