Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kelompok Sayap Kanan Hindu India Hancurkan Patung Yesus dan Sinterklas saat Natal

Kelompok sayap kanan Hindu di India melakukan serangkaian serangan terhadap komunitas Kristen selama perayaan Natal tahun ini.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kelompok Sayap Kanan Hindu India Hancurkan Patung Yesus dan Sinterklas saat Natal
Money SHARMA / AFP
Perdana Menteri India Narendra Modi memegang payung saat hujan saat ia berbicara kepada perwakilan media setelah tiba untuk sesi monsun Parlemen di New Delhi pada 19 Juli 2021. 

Kelompok sayap kanan Hindu menyerang sebuah sekolah dan meneriakkan slogan keagamaan.

Mereka menuding rangkaian acara Natal, seperti nyanyian, tarian, dan Alkitab digunakan untuk mempengaruhi orang agar berpindah keyakinan.

Di negara bagian yang sama, sehari setelah Natal, sebuah patung Yesus dirobohkan dan sebuah gereja di Ambala dirusak pada dini hari.

Sebuah acara Natal yang diadakan setiap tahun di Matridham Ashram di Uttar Pradesh juga menjadi sasaran kelompok Hindu, yang berdiri di luar meneriakkan slogan-slogan provokatif.

Serangkaian serangan Natal ini adalah insiden terbaru dari intoleransi terhadap agama minoritas, seperti Kristen dan Islam, di India

Sejak BJP berkuasa pada tahun 2014 di pemerintahan, serangan terhadap orang Kristen meningkat.

Para Pendukung Partai Kongres meneriakkan slogan-slogan ketika mereka membakar patung Perdana Menteri India Narendra Modi selama demonstrasi untuk memprotes kekerasan yang terjadi di New Delhi, di Amritsar pada 26 Februari 2020. Polisi anti huru-hara berpatroli di jalan-jalan ibukota India pada Februari 26 dan pemimpin kota menyerukan jam malam setelah pertempuran antara umat Hindu dan Muslim yang merenggut sedikitnya 20 nyawa. NARINDER NANU/AFP.
Para Pendukung Partai Kongres meneriakkan slogan-slogan ketika mereka membakar patung Perdana Menteri India Narendra Modi selama demonstrasi untuk memprotes kekerasan yang terjadi di New Delhi, di Amritsar pada 26 Februari 2020. Polisi anti huru-hara berpatroli di jalan-jalan ibukota India pada Februari 26 dan pemimpin kota menyerukan jam malam setelah pertempuran antara umat Hindu dan Muslim yang merenggut sedikitnya 20 nyawa. NARINDER NANU/AFP. (NARINDER NANU/AFP.)

Baca juga: Ketentuan dan Syarat Naik Pesawat Selama Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022

Baca juga: Pasangan Suami Istri di NTT Dibacok Tetangga yang Datang Ucapkan Selamat Natal

Dalam beberapa pekan terakhir, terjadi penyerangan meliputi pembakaran kitab suci hingga di sekolah-sekolah Kristen.

Berita Rekomendasi

Di negara bagian Chhattisgarh, beberapa pendeta diserang dan banyak kebaktian gereja harus dilakukan secara rahasia demi keamanan.

Menurut sebuah laporan oleh organisasi Persecution Relief, kejahatan terhadap orang Kristen meningkat 60% dari 2016 hingga 2019.

Sementara itu, sebuah laporan yang dirilis pada Oktober mengatakan ada lebih dari 300 serangan yang didokumentasikan terhadap orang-orang Kristen di seluruh India dalam sembilan bulan pertama tahun 2021.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas