VIRAL Iring-iringan Mobil Perdana Menteri Malaysia Dahului Ambulans, Ini Penjelasan Polisi Selangor
viral di media sosial ambulans Malaysia dihentikan sementara agar mobil rombongan PM Ismail Sabri Yaakob bisa lewat terlebih dahulu.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Sebuh video viral di media sosial memperlihatkan ambulans dan mobil Bulan Sabit Merah Malaysia dihentikan sementara agar mobil rombongan PM Ismail Sabri Yaakob bisa lewat terlebih dahulu.
Video itu menimbulkan kontroversi di kalangan netizen.
Dilansir The Straits Times, dalam video yang beredar luas, polisi terlihat menghentikan lalu lintas di persimpangan jalan.
Sekitar 20 kendaraan besar kemudian melaju melalui persimpangan itu, termasuk Proton Perdana - biasanya kendaraan Perdana Menteri - dan beberapa Toyota Vellfires yang membawa VVIP.
Baca juga: Dua Warga Batam Ditangkap Terkait TKI Ilegal yang Kapalnya Tenggelam di Malaysia, Ini Perannya
Baca juga: 126 Pekerja Migran Dipulangkan ke NTB Bersama dengan 4 Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Malaysia
Kepolisian Malaysia pada Senin (28/12/2021) buka suara untuk menjelaskan situasinya.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 pada Minggu (26/12/12021) saat konvoi PM Ismail menuju Masjid Al-Mustaqqim di Hulu Langat, Selangor.
Hulu Langat merupakan salah satu distrik yang paling parah dilanda banjir baru-baru ini.
Polisi Selangor mengatakan konvoi itu diprioritaskan untuk lewat demi "mengurangi risiko kecelakaan di jalan", lapor surat kabar The Star.
Kepala Departemen Investigasi dan Penegakan Lalu Lintas Selangor, Inspektur Azman Syari'at, mengatakan polisi yang bertugas membuat keputusan setelah menentukan bahwa ada risiko tabrakan.
"Selama situasi yang ditunjukkan dalam video, polisi lalu lintas memutuskan untuk menghentikan kendaraan lain, termasuk mobil Bulan Sabit Merah Malaysia dan ambulans, untuk mencegah kendaraan utama konvoi bertabrakan dengan kendaraan yang akan datang," kata Azman, seperti dikutip The Star.
Baca juga: NasDem Apresiasi Aksi Kemanusiaan Pekerja Migran Indonesia yang Bantu Korban Banjir di Malaysia
Baca juga: Viral Kisah Wanita Bikin Gaun dari Kain Seprai Bekas, Sempat Kuliah Jurusan Fashion di Malaysia
Azman mengatakan keputusan itu diambil setelah menilai jarak kendaraan utama dekat dengan persimpangan.
"Tindakan itu sesuai dengan ketentuan Peraturan Lalu Lintas Nomor 9 LN 166/1959 UU Angkutan Jalan 1987," kata Azman dalam keterangannya.
"Begitu konvoi lewat, polisi lalu lintas langsung memberi jalan kepada ambulans untuk lewat."
"Hal itu dilakukan setelah memastikan aman bagi mereka untuk melanjutkan perjalanan," tambahnya.
Kecaman Lain
Sementara itu, dalam seminggu terakhir, pemerintah menjadi sasaran kritik masyarakat karena responsnya yang lambat dalam membantu para korban yang terjebak banjir.
Banjir terjadi di tujuh negara bagian dan wilayah federal Kuala Lumpur, yang disebut-sebut sebagai banjir parah dalam dalam 100 tahun.
Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Landa 2 Wilayah di Sulsel: Banjir di Palembang & Tanah Longsor di Lahat
Baca juga: Pria Malaysia Ini Enggan Sentuh Istrinya Sejak Hari Pernikahan usai Sang Ibu Ungkap Rahasia Besar
Netizen lain mengklaim di media sosial bahwa beberapa pejabat tinggi datang ke lokasi banjir hanya untuk difoto atau dilihat oleh publik, bukannya benar-benar membantu korban banjir.
Menteri Urusan Wanita Rina Mohd Harun sebelumnya menerima banyak kritik karena muncul di pusat bantuan di Salak Tinggi, Selangor, minggu lalu.
Ia terlihat menyiram selokan dan lantai yang sudah bersih di luar sebuah gedung, dikelilingi oleh fotografer media dan juru kamera.
Ia dikecam karena membuang-buang air di sana dan bukannya pergi ke salah satu dari ribuan rumah dilumuri lumpur di seluruh negeri yang perlu dibersihkan.
Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM) yang mengatur kunjungannya mengatakan:
"JKM merasa tidak adil bagi netizen untuk menuduh dan meremehkan upaya dan keterlibatan Datuk Seri Rina dalam operasi pembersihan ini."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)