Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Provokasi Kapal Militer China ke Perairan Jepang Diperkirakan akan Semakin Meningkat

Penjaga Pantai Jepang meningkatkan kewaspadaannya, termasuk kebijakan penambahan jumlah kapal patroli besar sebanyak 10 unit pada tahun ke-7 Reiwa.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Provokasi Kapal Militer China ke Perairan Jepang Diperkirakan akan Semakin Meningkat
NHK
Kapal penjaga pantai China memasuki perairan Jepang dekat kepulauan Senkaku Okinawa. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Provokasi kapal militer China (penjaga pantai China) diperkirakan akan semakin meningkat di masa depan.

"Selama tahun 2021 saja sedikitnya 34 kasus kapal penjaga pantai China memasuki perairan teritorial Jepang dan menyerang para nelayan Jepang sekitar Kepulauan Senkaku. Jumlah itu meningkat 10 kasus dibandingkan tahun 2020," ungkap sumber Tribunnews.com, Minggu (2/1/2022).

Menurut sumber Tribun, ada 18 kasus penyerangan perairan teritorial karena pergerakan mendekati kapal penangkap ikan Jepang telah dapat dikonfirmasi, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 8 kasus.

"Provokasi China sangat tinggi dan diperkirakan akan lebih banyak lagi mengganggu perairan teritorial Jepang di masa depan," tambahnya.

Selain itu, jumlah hari berlayar penjaga pantai China di zona kontinental di luar perairan teritorial adalah 332 hari, hampir sama dengan rekor tertinggi 333 hari pada tahun sebelumnya.

Pada Februari 2021, China memberlakukan "Hukum Polisi Laut" yang memungkinkan Hukum Polisi Maritim menggunakan senjata ketika kapal asing tidak mematuhi perintah berhenti di wilayah laut di bawah yurisdiksinya.

Pulau Uotsuri, Pulau Minamikojima dan Pulau Kitakojima yang biasa disebut dengan kepulauan Senkaku atau Diaoyu disebut China.
Pulau Uotsuri, Pulau Minamikojima dan Pulau Kitakojima yang biasa disebut dengan kepulauan Senkaku atau Diaoyu disebut China. (Foto Kyodo)
Berita Rekomendasi

"Niat China adalah untuk menghancurkan kontrol efektif Jepang dengan menindak kapal penangkap ikan Jepang. Pergerakan di pihak China mungkin akan menjadi lebih tajam lagi di masa depan," ungkap Profesor Emeritus Shigeki Sakamoto dari Universitas Kobe, spesialisasi dalam hukum laut.

Penjaga Pantai Jepang meningkatkan kewaspadaannya, termasuk kebijakan penambahan jumlah kapal patroli besar sebanyak 10 unit pada tahun ke-7 Reiwa (2025), dengan tetap memperhatikan keamanan di sekitar Kepulauan Senkaku.

Apakah mungkin untuk bernavigasi bahkan dalam cuaca badai saat kapal China menjadi lebih besar?

Menurut Penjaga Pantai Jepang, Penjaga Pantai China dimasukkan ke dalam polisi bersenjata di bawah komando militer pada tahun 2018.

Dan di samping wewenang untuk menegakkan hukum di bawah "Hukum Polisi Laut", mereka akan melakukan misi berdasarkan perintah militer dan kini memungkinkan dengan mudah menggunakan senjata mereka kepada pihak yang tidak dikenalnya.

Ukuran kapal meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan menurut analisis Penjaga Pantai Jepang, jumlah kapal besar 1.000 ton atau lebih milik Penjaga Pantai China adalah 131 unit saat ini.

Dibandingkan tahun 2012 telah meningkat lebih dari tiga kali lipat jumlahnya.

Baca juga: Pejabat Partai Komunis China Otak Kekerasan pada Uighur Dicopot, Disebut Bakal Dipromosikan

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas