Kerusuhan di Kazakhstan: Presiden Perintahkan Pasukan Keamanan untuk Menembak Tanpa Peringatan
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan ia telah memerintahkan pasukan keamanan untuk "menembak tanpa peringatan".
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Pihak berwenang memutuskan untuk menurunkan harga bahan bakar dan membatasinya selama enam bulan ke depan.
Dalam insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak kemerdekaan pada tahun 1991, pengunjuk rasa bahkan berusaha untuk merobohkan patung Nursultan Nazarbayev.
Nursultan Nazarbayev adalah presiden pertama yang merupakan kekuatan politik dominan di negara itu selama lebih dari tiga dekade.
Ia menyerahkan kekuasaan kepada Tokayev pada tahun 2019.
Apa hubungannya presiden dengan aksi protes ini?
Tokayev telah menjanjikan respons yang tegas terhadap aksi protes tersebut.
"Sebagai presiden, saya berkewajiban untuk melindungi keselamatan dan kedamaian warga negara kami, mengkhawatirkan integritas Kazakhstan," katanya saat di televisi Kazakh, seraya menambahkan bahwa dia bermaksud "bertindak sekuat mungkin".
Tokayev mengumumkan keadaan darurat di Almaty pada hari Selasa (4/1/2022), memberlakukan jam malam dan membatasi akses ke kota.
Ratusan pengunjuk rasa ditahan setelah menyerbu kantor-kantor pemerintah.
Tokayev kemudian memberlakukan keadaan darurat selama dua minggu di ibu kota, Nur-Sultan.
Pemadaman internet yang meluas telah dilaporkan di negara itu sejak Minggu (2/1/2022).
Pihak berwenang diyakini telah menutup situs perpesanan termasuk WhatsApp, Telegram, dan Signal.
"Kazakhstan sekarang berada di tengah pemadaman internet skala nasional," kata kelompok pemantau web NetBlocks.
"Insiden itu kemungkinan akan sangat membatasi liputan protes anti-pemerintah yang meningkat."