2 Warga Sipil Terluka dalam Serangan Roket di Zona Hijau Baghdad
Sedikitnya empat roket menargetkan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Zona Hijau di Baghdad, Kamis (13/1/2022), dua warga sipil terluka.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya empat roket menargetkan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Zona Hijau di Baghdad, Kamis (13/1/2022).
Berdasarkan penuturan pejabat keamanan Irak, dua warga sipil terluka dalam serangan tersebut.
Melansir Al Jazeera, tiga dari rudal itu menembus perimeter Kedutaan Besar AS, jelas pejabat.
Satu roket lainnya menghantam sebuah sekolah yang terletak di kompleks perumahan terdekat.
Baca juga: Militer Irak: 2 Roket Katyusha Hantam Zona Hijau Baghdad
Baca juga: Jaksa: Munarman Sudah Berbaiat ke Pimpinan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi pada 2014
Sekolah itu berada di kompleks perumahan al-Qadisiyah dekat fasilitas diplomatik.
Seorang wanita dan seorang gadis terluka oleh rudal itu.
Perlu dicatat, para pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan media.
Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu.
Sebuah pernyataan militer Irak mengatakan roket telah diluncurkan dari lingkungan Dora di Baghdad.
Baca juga: Pengeboman Baghdad: 35 Tewas dalam Serangan di Pasar Irak yang Padat
Baca juga: Kamis Pagi, Tiga Roket Kembali Hantam Kompleks Kedutaan AS di Baghdad
Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan Besar AS di Baghdad mengatakan kompleksnya telah diserang oleh "kelompok teroris yang berusaha merusak keamanan, kedaulatan, dan hubungan internasional Irak.
"Sistem pertahanan C-RAM kedutaan – yang seharusnya mendeteksi dan menghancurkan roket, artileri, dan mortir yang masuk – terdengar selama serangan itu," imbuh pernyataan tersebut.
Zona Hijau menampung sebagian besar misi diplomatik asing, termasuk Kedutaan Besar AS dan rumah perdana menteri.
Situs tersebut telah berulang kali menjadi sasaran serangan roket sejak pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan pesawat tak berawak AS pada Januari 2020.
Baca juga: Iran Jatuhkan Sanksi kepada 51 Pejabat AS atas Pembunuhan Qassem Soleimani
Baca juga: Iran Bersumpah akan Balas Dendam Jika Trump Tidak Diadili atas Kematian Jenderal Qassem Soleimani
Serangan serupa