Kerajaan Inggris Putuskan Pangeran Andrew Hadapi Kasus Pelecehan Seksual Sebagai Warga Biasa
Pangeran Andrew dicopot dari peran militer dan koneksi kerajaan, dan harus menghadapi gugutan pelecehan seksual di Amerika Serikat sebagai warga biasa
Editor: hasanah samhudi
Andrew menggambarkan Maxwell, yang dihukum karena perdagangan seks dan pelecehan oleh pengadilan di New York bulan ini, sebagai seorang teman.
Baca juga: Dokumen Jeffrey Epstein Ungkap Pangeran Andrew Paksa Gadis di Bawah Umur untuk Berhubungan Seks
Baca juga: Kasus Predator Seks Jeffrey Epstein, Pilot Mengaku Angkut Gadis Muda dan Anak Ratu Elizabeth
Penghapusan peran militer Andrew terjadi setelah lebih dari 150 Angkatan Laut Kerajaan, Angkatan Udara Kerajaan, dan veteran Angkatan Darat Inggris menulis surat kepada Ratu Elizabeth II.
Kepala negara berusia 95 tahun itu adalah panglima tertinggi angkatan darat, laut, dan udara.
“Apakah ini perwira militer senior lainnya, tidak dapat dibayangkan bahwa dia masih akan menjabat,” tulis para veteran dalam sebuah surat bersama yang dipublikasikan oleh kelompok anti-kerajaan.
Disebutkan bahwa perwira militer Inggris harus mematuhi standar kejujuran dan perilaku terhormat yang paling tinggi.
"Ini adalah standar yang tidak dipenuhi Pangeran Andrew," tulis mereka, dengan menambahkan bahwa Andrew telah membuat militer diasosiasikan dengan kehinaan.
Baca juga: Ghislaine Maxwell Divonis Bersalah Bantu Jeffrey Epstein Lakukan Pelecehan Seksual
Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Tak Hadiri Undangan Ulang Tahun Pangeran Andrew Ke-60
Jonah Hull dari Al Jazeera, melaporkan dari London, mengatakan Andrew telah menjadi racun bagi kerajaan.
“Dia berpotensi juga menjadi racun bagi Ratu. Dia adalah putra kesayangannya, putra keduanya,” katanya.
“Ini adalah tahun yang sangat penting baginya karena menandai perayaan ulang tahun platinumnya, 70 tahun di atas takhta, dan jelas, dia sekarang terlibat lebih dalam dari sebelumnya dalam tuduhan pelecehan seksual yang dia harapkan bisa dikesampingkan,” ujar Hull.
Keputusan hakim di AS berarti Andrew dapat dipaksa untuk memberikan bukti di persidangan yang dapat dimulai antara September dan Desember 2022 kecuali jika tercapai kesepakatan.
“Mengingat kekukuhan Hakim Kaplan dalam menerima argumen kami, kami tidak terkejut dengan keputusan itu,” kata seorang sumber yang dekat dengan Andrew kepada kantor berita Reuters.
Baca juga: Ayah dari Terduga Pelaku Penyusupan Istana Ratu Elizabeth Sebut Ada yang Salah dengan Anaknya
“Namun, itu bukan penilaian atas dasar tuduhan Giuffre. Ini adalah maraton bukan sprint dan Duke akan terus membela diri terhadap klaim ini,” katanya. (Tribunnews.com/Aljaeera/Hasanah Samhudi)